Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Hizbullah dan Israel Terlibat Serangan Balasan, AS Dorong Penyelesaian Diplomatik

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Hizbullah dan Israel Terlibat Serangan Balasan, AS Dorong Penyelesaian Diplomatik
Foto: Ilustrasi Roket

Pantau - Ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat setelah kelompok bersenjata Hizbullah mengklaim telah menembakkan rudal balistik ke markas besar badan intelijen Israel, Mossad, yang terletak dekat Tel Aviv. Serangan ini menandai eskalasi serius dalam konflik yang sudah berlangsung selama hampir satu tahun, dimulai setelah serangan besar-besaran Hamas pada 7 Oktober lalu.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyatakan kekhawatiran pemerintahnya terhadap perkembangan situasi tersebut.

"Hal ini tentu sangat memprihatinkan, tidak hanya bagi Israel tetapi juga bagi kami," ujarnya kepada CNN, merujuk pada potensi dampak lebih luas dari konflik yang berkepanjangan ini.

Kirby juga menegaskan bahwa masih ada peluang untuk mencapai solusi diplomatik guna meredakan ketegangan dan menghindari perang total.

"Masih ada waktu dan ruang untuk solusi diplomatik di sini guna meredakan ketegangan," katanya, mengingat pentingnya upaya penyelesaian damai dalam situasi yang semakin memanas.

Baca Juga:
Hizbullah Akui Tembakkan Rudal ke Markas Mossad di Tel Aviv
 

Serangan Rudal Hizbullah

Hizbullah mengonfirmasi bahwa serangan rudal balistik mereka, yang dikenal sebagai "Qader 1," dilakukan pada pukul 6:30 pagi waktu setempat, menargetkan markas Mossad yang dianggap bertanggung jawab atas serangan terhadap para pemimpin Hizbullah dan ledakan di Lebanon yang mengakibatkan banyak korban. Mereka menekankan bahwa serangan ini merupakan dukungan kepada rakyat Gaza dan upaya untuk "membela Lebanon dan rakyatnya."

Sebelumnya, militer Israel melaporkan telah berhasil mencegat rudal yang diluncurkan dari Lebanon setelah sirene berbunyi di Tel Aviv. Pertempuran antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung hampir setiap hari, menyusul serangan besar oleh Hamas yang memicu respons militer Israel yang signifikan.

Ketegangan ini menunjukkan potensi eskalasi lebih lanjut dalam konflik di wilayah tersebut, dengan kedua belah pihak saling serang dan tidak ada tanda-tanda meredanya situasi.

Penulis :
Ahmad Ryansyah