
Pantau - Rwanda melaporkan kematian pertama akibat wabah virus Marburg dengan delapan korban tewas, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Rwanda pada Minggu (29/9/2024) malam.
Hinga pekan kemarin, 26 kasus virus tercatat di negara Afrika Timur itu, ujar Kemenkes Rwanda melalui akun X.
“Orang-orang bisa melanjutkan kegiatan sehari-hari mereka - tidak ada larangan untuk melakukan aktivitas apapun sebagai bagian dari tindakan pencegahan Marburg. Masyarakat jangan panik karena kami telah mengidentifikasi semua sumber penyakit dan mengambil tindakan yang tepat,” ungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Sabin Nsanzimana pada X.
Marburg merupakan virus demam berdarah yang sangat menular dan masih satu keluarga dengan wabah Ebola, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Marburg ditularkan ke manusia dari kelelawar pemakan buah. Penyakit ini menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi melalui permukaan dan benda-benda. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino