
Pantau - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menemukan seekor sapi di Pangkalpinang positif terjangkit Bovine Viral Diarrhea (BVD) berdasarkan hasil uji laboratorium terbaru.
"Hasil uji laboratorium kemarin, kita menemukan satu sampel sapi di Pangkalpinang positif terjangkit BVD ini," ujar Ketua Tim Kerja Karantina Hewan BKHIT Babel, Zukhan Dwi Andianmoko.
BVD merupakan penyakit hewan yang sangat infeksius, dengan gejala utama berupa diare dan pneumonia.
Potensi Gangguan Program Populasi Ternak
Zukhan menyebutkan bahwa keberadaan BVD bisa mengganggu program peningkatan populasi ternak sapi yang sedang digalakkan pemerintah daerah di Kepulauan Bangka Belitung.
Meskipun sapi yang terjangkit tidak menunjukkan gejala fisik mencolok seperti pada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), infeksi BVD tetap membawa dampak ekonomi signifikan bagi para peternak.
Sebagai langkah konfirmasi, pengujian terhadap sampel kedua akan dilakukan untuk memastikan kembali hasil laboratorium awal.
Berbeda dengan PMK yang menyebabkan luka dan cacat pada ternak, sapi terjangkit BVD kerap tampak sehat secara fisik, namun tetap bisa menjadi pembawa virus.
Masuk Daftar PMS, Lalu Lintas Ternak Diawasi Ketat
Pemerintah kini memperketat pengawasan terhadap lalu lintas ternak di wilayah Bangka Belitung untuk mencegah penyebaran virus BVD.
"Saat ini kita juga memfokuskan pengawasan BVD ini, karena pemerintah sudah menetapkan penyakit ini dalam pengawasan penyakit menular strategis (PMS)," tambah Zukhan.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan ternak dan stabilitas ekonomi peternak di Bangka Belitung, mengingat penyebaran BVD dapat terjadi secara tidak terdeteksi.
- Penulis :
- Balian Godfrey