
Pantau - Konflik yang semakin memanas antara Israel dan Hizbullah di Lebanon telah mengharuskan pemerintah Indonesia untuk bertindak cepat, memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut. Tidak hanya menyoroti eskalasi kekerasan, perhatian pemerintah Indonesia juga tertuju pada aspek kemanusiaan dan diplomasi di tengah konflik yang memakan korban ribuan nyawa.
Sejak pertempuran di Lebanon kian intens pada akhir September 2024, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk segera melakukan evakuasi WNI dari Lebanon. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah terhadap keselamatan warganya di luar negeri. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan bahwa evakuasi sebagian WNI telah berhasil dilakukan melalui jalur darat, mengingat keterbatasan ruang udara di kawasan tersebut. Hingga saat ini, lebih dari 65 WNI telah berhasil dievakuasi dengan aman dari Lebanon ke Yordania.
Namun, evakuasi ini tidak hanya menyoroti usaha pemerintah untuk melindungi warganya. Ini juga menjadi bagian dari upaya diplomasi yang lebih luas, di mana Indonesia, sebagai anggota aktif dalam forum internasional, telah menyerukan agar pihak-pihak yang bertikai segera melakukan gencatan senjata demi meminimalisir jatuhnya korban sipil.
Baca Juga:
WNI di Lebanon Bertahan, Proses Evakuasi Tetap Berlanjut
Di sisi lain, Indonesia, melalui pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL), terus berperan aktif dalam menjaga perdamaian di wilayah tersebut. Sebanyak 1.231 prajurit TNI yang menjadi bagian dari misi UNIFIL siap membantu dalam misi kemanusiaan dan evakuasi jika dibutuhkan, sejalan dengan mandat internasional mereka.
Sejumlah WNI yang masih memilih bertahan di Lebanon juga menjadi fokus perhatian. Alasan pribadi, seperti hubungan keluarga dan pekerjaan, menjadi pertimbangan mereka untuk tidak ikut dievakuasi. Namun, pemerintah Indonesia terus mengimbau mereka untuk memprioritaskan keselamatan dan siap mengevakuasi mereka kapan pun situasi semakin memburuk.
Dalam situasi global yang semakin tidak menentu, Indonesia berupaya menunjukkan kepedulian dan kesigapan tidak hanya di ranah domestik, tetapi juga di kancah internasional, baik melalui evakuasi kemanusiaan maupun diplomasi aktif yang mendukung perdamaian.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah