Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Amerika Serikat Tolak Ancaman Netanyahu Terhadap Lebanon: Tak Akan Biarkan Lebanon Jadi Gaza Kedua

Oleh Kaorie Zeto Hapki
SHARE   :

Amerika Serikat Tolak Ancaman Netanyahu Terhadap Lebanon: Tak Akan Biarkan Lebanon Jadi Gaza Kedua
Foto: Sebuah mobil yang hancur akibat serangan udara Israel berada di antara puing-puing di Baalbek, Lebanon. (Getty)

Pantau - Pemerintah Amerika Serikat dengan tegas menolak ancaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang amenyatakan bahwa Lebanon akan menghadapi "kehancuran dan penderitaan seperti Gaza" jika rakyat Lebanon tidak menyingkirkan Hizbullah Pada Rabu, (9/10/2024).

"Kami tidak akan membiarkan Lebanon berubah menjadi Gaza kedua. Itu bukan yang kami inginkan," ujar juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.

Baca Juga: Netanyahu Pengaruhi Pemilu AS?

Jean-Pierre menambahkan bahwa situasi di Gaza dan Lebanon semakin mendesak, sejalan dengan upaya AS untuk mengakhiri konflik dan menciptakan perdamaian serta stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut. Menurutnya, penderitaan di Lebanon dapat dihindari jika Hizbullah menghentikan serangan roket ke Israel.

Sebelumnya, pada hari Selasa (9/10/2024), Netanyahu merilis sebuah video di platform X, berbahasa Inggris, yang mendorong rakyat Lebanon untuk "membebaskan diri dari Hizbullah" atau menghadapi “kehancuran dan penderitaan seperti di Gaza.”

Departemen Luar Negeri AS belum memberikan jawaban pasti terkait apakah pernyataan Netanyahu dapat dikategorikan sebagai terorisme.

Israel mulai meluncurkan serangan udara skala besar ke Lebanon pada 23 September, dengan alasan menargetkan Hizbullah. Serangan ini telah menewaskan lebih dari 1.323 orang dan melukai hampir 3.700 lainnya. 

Perang lintas perbatasan ini merupakan eskalasi dari konflik yang berlangsung lebih dari setahun antara Israel dan Hizbullah, menyusul serangan brutal Tel Aviv di Jalur Gaza. 

Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional, serangan Israel terus berlanjut.

Baca Juga: Netanyahu Bantah Terima Usulan Gencatan Senjata Lebanon

Sementara itu, Hizbullah membalas dengan meningkatkan serangan roket, meluncurkan hampir 200 serangan hanya pada hari Selasa, beberapa di antaranya mengenai kota pelabuhan Israel, Haifa. Dua warga Israel tewas akibat serangan tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan bahwa kekuatan militer kelompok itu tetap utuh meskipun Israel melakukan operasi udara besar-besaran. 

Dirinya menyatakan bahwa Hizbullah telah mengatasi berbagai serangan dan tetap terorganisir di semua lokasi.

Situasi ini memperlihatkan ketegangan yang semakin meningkat di kawasan, dengan potensi eskalasi yang lebih luas di seluruh Timur Tengah.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Kaorie Zeto Hapki