Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China Minta AS Setop Dukungan untuk Kemerdekaan Taiwan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

China Minta AS Setop Dukungan untuk Kemerdekaan Taiwan
Foto: Juru bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Mao Ning. (Getty Images)

Pantau - China merespons kekhawatiran serius Amerika Serikat atas latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan. Beijing meminta Washington menghentikan dukungan terhadap “kekuatan pro-kemerdekaan” di pulau tersebut, menurut laporan media pemerintah.

"Taiwan adalah bagian dari China, dan isu Taiwan merupakan urusan internal China yang tidak boleh ada campur tangan asing," ujar Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing, Senin (14/10/2024).

Mao menegaskan bahwa jika AS benar-benar peduli dengan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, maka seharusnya Washington tetap berpegang pada prinsip satu China. Pernyataan ini merespons keprihatinan AS setelah militer China meluncurkan latihan gabungan di sekitar Taiwan.

Latihan besar-besaran ini merupakan yang kedua sejak Mei 2024, ketika Presiden Taiwan William Lai Ching-te resmi dilantik. China menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang harus disatukan kembali dengan wilayahnya.

Menurut militer China, latihan yang digelar di wilayah utara, selatan, dan timur Taiwan bertujuan meningkatkan kesiapan tempur laut-udara, memblokir pelabuhan utama, menargetkan sasaran di darat dan laut, serta mengamankan kendali medan pertempuran secara menyeluruh.

BACA JUGA: China Kecam Penjualan Senjata AS ke Taiwan, Tuntut Pembatalan

Latihan tersebut melibatkan pasukan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan pasukan roket. Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menyebut latihan ini sebagai "deterrent kuat terhadap aktivitas pro-kemerdekaan Taiwan" dan langkah penting untuk melindungi kedaulatan nasional serta persatuan China.

Namun, AS menyatakan kekhawatiran serius atas latihan ini, terutama setelah Presiden Lai menyatakan bahwa Beijing "tidak punya hak" untuk mewakili Taiwan.

"AS sangat prihatin dengan latihan militer gabungan PLA di Selat Taiwan dan sekitar Taiwan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

Menanggapi hal itu, Mao Ning memperingatkan AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dan menghentikan pengiriman senjata ke pulau tersebut. "AS harus berhenti mengirim sinyal keliru kepada kekuatan separatis pro-kemerdekaan Taiwan," tegasnya.

China sebelumnya menggelar latihan miilter pada Agustus 2022, menyusul kunjungan mendadak Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taiwan. (Anadolu)

BACA JUGA: Jet Tempur Taiwan Jatuh di Laut saat Latihan, Pilot Selamat

Penulis :
Khalied Malvino