Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Elon Musk Kucurkan Rp1,1 Triliun untuk Dukung Trump di Pilpres AS

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Elon Musk Kucurkan Rp1,1 Triliun untuk Dukung Trump di Pilpres AS
Foto: CEO Tesla, Elon Musk (kanan), berbicara di atas panggung saat bergabung dengan mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, dalam kampanye di Butler, Pennsylvania—tempat terjadinya percobaan pembunuhan Trump yang pertama—pada 5 Oktober 2024. (Getty Images)

Pantau - Miliarder Elon Musk telah mengucurkan dana sekitar USD75 juta (setara Rp1,1 triliun) dalam tiga bulan terakhir untuk organisasi yang dibentuknya demi mendukung mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebagai calon presiden (capres) Partai Republik untuk Pilpres AS 2024.

Kucuran dana ini, yang diungkapkan dalam laporan federal pada Selasa (15/10/2024), menunjukkan betapa krusialnya peran Musk dalam upaya Trump untuk memenangkan Pilpres AS yang dijadwalkan digelar pada 5 November 2024, melawan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Dalam wawancara dengan tokoh sayap kanan Tucker Carlson awal Oktober 2024, Musk menyatakan mendirikan kelompok yang dikenal sebagai komite aksi politik (PAC) ini untuk “mendukung nilai-nilai inti yang saya yakini”.

Kelompok ini, yang diberi nama America PAC, menekankan nilai-nilai seperti keamanan perbatasan, pengeluaran yang bijak, kota yang aman, sistem peradilan yang adil, kebebasan berbicara, dan perlindungan diri.

Sebagai pemilik perusahaan mobil Tesla, platform media sosial X, dan perusahaan kedirgantaraan SpaceX, Musk menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Pengusaha asal Afrika Selatan ini mulai mendukung Trump setelah insiden percobaan pembunuhan terhadap mantan presiden tersebut di Butler, Pennsylvania, pada Juli lalu. Musk juga bergabung dengan Trump dalam jalur kampanye saat capres itu kembali ke Butler untuk kampanye pada Oktober 2024.

BACA JUGA: Harris Kritik Trump di Pennsylvania saat Persaingan Pilpres AS Memanas

“Seperti yang Anda lihat, saya bukan hanya MAGA. Saya adalah MAGA yang gelap,” tegas Musk sambil menunjuk ke topi hitam bertuliskan ‘Make America Great Again’.

Dalam kampanye Pilpres di Butler, Musk mengklaim Partai Demokrat ingin “mengambil kebebasan berbicara Anda, hak untuk memanggul senjata, dan hak untuk memilih”.

Trump pun sering mengacu pada dukungan Musk selama kampanye. Ia berjanji untuk menunjuk Musk memimpin komisi efisiensi pemerintah yang baru dibentuk jika terpilih kembali ke Gedung Putih pada November 2024.

Hingga 9 Oktober 2024, America PAC telah mengeluarkan sekitar USD87 juta (setara Rp1,3 triliun) untuk kampanye, dengan sebagian besar dana dialokasikan untuk mobilisasi pemilih dan pengumpulan data di negara-negara bagian krusial seperti Pennsylvania, Michigan, North Carolina, Wisconsin, Georgia, Nevada, dan Arizona.

Keputusan Mahkamah Agung (MA) AS pada 2010 mengenai Citizens United memungkinkan perusahaan untuk membelanjakan dana tanpa batas untuk kegiatan politik, asalkan tidak berkoordinasi langsung dengan kampanye.

Sebelumnya, ada batasan pada jumlah dana yang dapat dikeluarkan perusahaan untuk membantu kandidat. Namun, keputusan ini membuka jalan bagi pembentukan PAC super yang tidak memiliki batasan dalam penggalangan dana.

BACA JUGA: Gedung Putih Geram gegara Elon Musk Komentari Upaya Pembunuhan Kedua Trump

Akibatnya, pengeluaran untuk pemilihan umum di AS pun melonjak. Keputusan ini juga memicu peningkatan fenomena yang disebut “uang gelap”, di mana individu dapat menyembunyikan pengeluaran pemilu melalui perusahaan cangkang yang menyumbang ke super PAC.

OpenSecrets, lembaga pengawas politik, memperkirakan bahwa total rekor pengeluaran untuk pemilu federal pada tahun 2024 akan mencapai sekitar USD15,9 miliar (setara Rp241 triliun).

Angka ini akan melampaui USD15,1 miliar (setara Rp228 triliun) yang dihabiskan pada siklus Pemilu 2020. Jika disesuaikan dengan inflasi, total tersebut setara dengan sekitar USD18,3 miliar (setara Rp278 triliun).

OpenSecrets juga melaporkan bahwa pengeluaran dari pihak luar untuk kampanye, termasuk melalui America PAC milik Musk, telah jauh melampaui siklus pemilu sebelumnya.

Kelompok luar telah menghabiskan hampir USD2,6 miliar (setara Rp39 triliun) sepanjang 2024, dengan satu bulan tersisa hingga hari pencoblosan. Angka ini hampir Rp15 triliun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020.

OpenSecrets mencatat bahwa pengeluaran luar kali ini lebih mendukung kaum konservatif, berbeda dengan tahun lalu ketika kaum liberal mendapat dukungan lebih banyak. (Aljazeera)

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler