
Pantau - Perang di Gaza perlu segera dihentikan untuk mencapai gencatan senjata, sehingga sandera Israel bisa kembali dan dampak jangka panjang bagi kedua belah pihak dapat dihindari.
Mantan Perdana Menteri (PM) Israel, Ehud Olmert, menyatakan hal ini dalam wawancara dengan Al Arabiya News pada Selasa (15/10/2024).
Olmert menegaskan bahwa kekuatan Hamas telah menurun, dan jika perang terus berlanjut, akan ada lebih banyak korban jiwa dari kalangan warga sipil.
"Kita harus segera menghentikan perang dan membawa semua sandera pulang sesuai kesepakatan dengan Hamas, serta menarik diri sepenuhnya dari Gaza," ujarnya, dikutip Rabu (16/10/2024).
Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 orang. Israel melakukan serangan balasan yang mengakibatkan lebih dari 42.000 orang, mayoritas warga sipil, tewas di Gaza.
BACA JUGA: PM Lebanon Dukung Seruan Gencatan Senjata Sementara dengan Israel
Olmert juga menyerukan kolaborasi antara pemerintah Israel, Otoritas Palestina, dan negara-negara Arab untuk mencari solusi permanen.
"Harus ada penempatan pasukan Palestina bersama tentara Arab moderat untuk mencegah kembalinya Hamas ke kekuasaan di Gaza," tambahnya.
Dalam konteks Lebanon, meskipun mendukung tindakan militer terhadap Hizbullah, Olmert meminta penghentian serangan saat ini. Olmert berpendapat, jika diberi kesempatan sebagai perdana menteri, ia akan bernegosiasi untuk mengakhiri perang.
Olmert, yang menjabat sebagai PM Israel periode 2006-2009, kerap mengkritik cara Benjamin Netanyahu menangani konflik saat ini. (Al Arabiya News)
- Penulis :
- Khalied Malvino