Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Miris! Dikepung Israel, RS Al-Awda di Gaza Utara Kehabisan Pasokan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Miris! Dikepung Israel, RS Al-Awda di Gaza Utara Kehabisan Pasokan
Foto: Potret RS Al-Awda di Gaza Utara. (Anadolu)

Pantau - Rumah Sakit (RS) Al-Awda di Gaza Utara kehabisan seluruh pasokan medis dan makanan akibat pengepungan ketat pasukan Israel, bahkan suplai bahan bakar juga nyaris habis. Hal ini disampaikan Direktur RS Al-Awda, Mohamed Saleha, pada Selasa (22/10/2024).

“Kami hidup di bawah pengepungan total, pasukan Israel memperketat kendali mereka atas rumah sakit ini sejak Senin. Staf medis tidak bisa bergerak atau menerima bantuan eksternal,” ungkap Saleha kepada Anadolu Agency, dikutip Rabu (23/10/2024).

Semua stok obat-obatan dan makanan telah habis, sementara suplai bahan bakar yang diperlukan untuk mengoperasikan beberapa divisi vital juga nyaris habis. Jika tak ada pasokan yang segera datang, bencana besar bisa terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Serangan terus-menerus dari pasukan Israel di sekitar RS Al-Awda membuat akses bagi para korban terluka menjadi mustahil, baik untuk masuk maupun keluar dari rumah sakit. Saleha menekankan, RS Al-Awda penuh dengan pasien yang memerlukan perawatan medis mendesak, termasuk para ibu yang baru melahirkan dan membutuhkan perawatan pasca-persalinan.

Baca juga: Pasukan Israel Serang RS Indonesia di Gaza Utara, Dua Korban Tewas

Dia menggambarkan situasi di Gaza Utara sebagai "sangat parah," dengan serangan dan tembakan yang masih berlanjut terjadi di sekitar rumah sakit. Saleha menyerukan kepada organisasi internasional untuk menekan pasukan Israel agar menghentikan kekejaman ini dan memungkinkan masuknya obat-obatan, peralatan medis, dan makanan ke rumah sakit.

Pengepungan ini terjadi setelah pasukan Israel melancarkan serangan ke Gaza Utara pada 6 Oktober 2024, dengan dalih mencegah Hamas kembali memperkuat wilayah tersebut. Namun, warga Palestina menuduh Israel berupaya menguasai wilayah itu dan menggusur penduduknya.

Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023, pasukan Israel terus melancarkan serangan dahsyat ke Jalur Gaza, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera. Lebih dari 42.700 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, telah tewas, dan hampir 100.300 lainnya terluka akibat serangan tersebut, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina.

Blokade Israel juga memicu krisis kemanusiaan yang parah, dengan hampir seluruh penduduk Gaza terpaksa mengungsi, dan pasokan makanan, air bersih, hingga obat-obatan sangat terbatas. Israel kini menghadapi tuntutan genosida di Mahakmah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza. (Anadolu)

Baca juga: Kemlu RI Desak Dewan Keamanan PBB Akhiri Perang di Gaza

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Sofian Faiq