Pantau - Israel melakukan serangan udara ke beberapa target militer di Iran pada Sabtu (26/10/2024), yang diklaim sebagai respons atas serangan rudal sebelumnya dari Teheran.Namun, penggunaan wilayah udara Irak oleh Israel tanpa izin menimbulkan ketegangan diplomatik. Irak bereaksi keras terhadap pelanggaran kedaulatan ini dan menuntut penjelasan dari Amerika Serikat, yang memiliki pengaruh di wilayah tersebut.
Protes resmi Irak disampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyusul kecaman yang dikeluarkan oleh juru bicara pemerintah Irak, Bassim Alawadi, atas apa yang disebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap wilayah udara Irak.” Situasi ini semakin memperburuk hubungan antara AS, sekutu Israel, dan Irak, yang merasa kedaulatannya dilecehkan.
Baca Juga:
Iran bakal Kerahkan 'Semua Alat Perang' Balas Serangan Israel
Irak menuntut Amerika Serikat bertanggung jawab atas keamanan wilayah udara yang kerap digunakan untuk patroli militer AS di Irak. Irak juga berencana membahas situasi ini dalam forum internasional, menyoroti dampak ketegangan regional yang membuat negaranya rentan terhadap keterlibatan dalam konflik yang lebih luas.
Sementara itu, faksi-faksi pro-Iran di Irak memperingatkan bahwa pelanggaran ini bisa memicu reaksi dari kelompok-kelompok tersebut terhadap kehadiran militer AS di Irak, meningkatkan potensi konflik lebih jauh di wilayah yang sudah tegang.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
- Editor :
- Ahmad Ryansyah
