Pantau - Serangkaian serangan udara Israel kembali mengguncang Lebanon pada Minggu (10/11/2024), menewaskan setidaknya 54 orang dan melukai 56 lainnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lebanon pada Senin (11/11/2024) melaporkan, total korban tewas sejak eskalasi konflik tahun lalu kini mencapai 3.240 orang, sementara jumlah korban luka meningkat menjadi 14.134.
Israel memperdalam serangannya sejak akhir September 2024, dengan alasan menargetkan kelompok Hizbullah dalam upaya "mempertahankan diri".
Namun, banyak pihak menilai serangan ini tak lebih dari serangan tanpa pandang bulu yang membahayakan warga sipil.
Baca juga: Lebanon: Serangan Israel ke UNIFIL dan Tentara adalah "Kejahatan Perang"
"Ini adalah situasi yang tragis, rakyat sipil menjadi korban utama," ungkap salah satu petugas kesehatan lokal yang enggan disebutkan namanya.
Konflik semakin memanas sejak Israel melancarkan serangan masif ke Jalur Gaza, yang kemudian meluas ke wilayah Lebanon. Pada 1 Oktober 2024, pasukan Israel memperluas operasi mereka dengan menyerbu wilayah selatan Lebanon melalui jalur darat.
Langkah ini memicu kecaman dari berbagai pihak yang khawatir akan meningkatnya krisis kemanusiaan di kawasan tersebut. Komunitas internasional terus mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri. Meski demikian, bentrokan masih berlanjut, menambah panjang daftar korban yang tak berdosa. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino
