
Pantau - Miliarder teknologi Elon Musk menyatakan dukungan untuk menghapus Consumer Financial Protection Bureau (CFPB), sebuah lembaga federal independen di Amerika Serikat (AS) yang bertugas melindungi konsumen dari praktik keuangan predator.
Melansir Al Jazeera, Kamis (28/11/2024), dalam unggahan di akun X-nya, Musk menulis, "Hapus CFPB. Terlalu banyak lembaga pengatur yang tumpang tindih," pada Rabu (27/11/2024) pagi.
Pernyataan ini muncul menjelang perannya sebagai penasihat administrasi Presiden terpilih Donald Trump pada 2025. Musk akan mengemban tugas baru dalam upaya memangkas birokrasi pemerintahan.
Trump mengumumkan pembentukan Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency (DOGE) pada 13 November 2024. Departemen ini akan dipimpin Elon Musk dan pengusaha Vivek Ramaswamy.
Melalui media sosialnya, Trump menyebut DOGE sebagai komisi yang bertugas memberikan saran dari luar pemerintahan untuk “menyusun ulang lembaga federal”.
Musk, yang dikenal sebagai pendiri SpaceX dan Tesla, sudah mulai menyebut lembaga-lembaga federal yang menurutnya perlu dihapus.
Pada hari yang sama, Musk mengadakan survei di X mengenai anggaran Internal Revenue Service (IRS), lembaga pengumpul pajak federal AS. Sebagian besar responden memilih agar anggaran IRS dihapus.
Merespons komentar pengguna X yang menyarankan DOGE untuk mengaudit IRS, Musk membalas dengan tegas, "Pasti terjadi."
Namun, komentar Musk terkait CFPB menjadi sinyal kuat bahwa lembaga ini mungkin menjadi target utama pada masa jabatan kedua Trump.
Baca juga:
- Musk dan Ramaswamy Rencanakan Pemangkasan Anggaran Besar
- Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan di AS
CFPB didirikan pada Juli 2011 sebagai tanggapan atas krisis keuangan 2007 yang dipicu praktik pinjaman predator di sektor perumahan AS. Krisis ini memicu resesi global yang dikenal sebagai “great recession”.
Melalui Undang-Undang Dodd-Frank, Kongres AS membentuk CFPB untuk menerima keluhan konsumen, menyelidiki kasus, dan menangani praktik keuangan yang “tidak adil, menipu, atau kasar”.
Hingga Mei 2024, CFPB melaporkan telah memberikan lebih dari USD20,7 miliar (setara Rp329,3 triliun) dalam bentuk kompensasi, penghapusan utang, dan bantuan keuangan lainnya kepada masyarakat AS.
Lembaga ini juga menyebut telah menangani lebih dari 5,6 juta keluhan konsumen. Namun, CFPB kerap mendapat kritik, terutama dari Partai Republik, yang menuduh lembaga ini melampaui kewenangannya.
Sebagai contoh, dokumen kebijakan Project 2025 dari Heritage Foundation, yang menjadi 'blue print' bagi presiden konservatif, menyerukan penghapusan CFPB.
"CFPB adalah lembaga federal yang sangat politis, merusak, dan sepenuhnya tidak akuntabel. Ini tidak konstitusional," tulis dokumen tersebut.
“Presiden konservatif berikutnya harus segera membubarkan lembaga ini,” sambungnya.
Musk mengomentari CFPB setelah Marc Andreessen, pengusaha Silicon Valley, menyebut lembaga itu telah “meneror” institusi keuangan dengan alasan politik. Andreessen diketahui merupakan pendonor besar kampanye Pemilu ulang Trump.
Jika CFPB benar-benar dihapus, upaya perlindungan konsumen terhadap praktik keuangan predator dapat terganggu. Hal ini memicu kekhawatiran tentang siapa yang akan menjaga hak konsumen dalam menghadapi institusi keuangan besar.
Komentar Musk tentang CFPB menjadi babak baru dalam perdebatan panjang tentang peran dan batasan lembaga federal dalam sistem pemerintahan AS.
- Penulis :
- Khalied Malvino