
Pantau - Polisi Filipina pada Rabu (27/11/2024), mengajukan gugatan pidana terhadap Wakil Presiden (Wapres) Sara Duterte dan tim pengawalnya.
Gugatan mencakup tuduhan menyerang aparat dan tak mematuhi perintah dalam insiden di Gedung DPR Filipina dan rumah sakit pemerintah, menurut laporan Manila Times, melansir Anadolu, Kamis (28/11/2024).
Gugatan tersebut melibatkan tuduhan penyerangan langsung, ketidakpatuhan, dan pemaksaan berat. Polisi Quezon City mengonfirmasi pengajuan gugatan melalui pernyataan resmi.
Terpisah, Sara Duterte sebelumnya mengancam secara terbuka akan membunuh Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., istrinya Liza Araneta-Marcos, serta Ketua DPR Martin Romualdez jika sesuatu terjadi padanya.
Baca juga:
- Duterte Klaim Keamanannya Terancam, Tuding Politik Kotor
- Kata Presiden Marcos usai Dirinya Diancam Dibunuh Wapresnya Sendiri
Ancaman ini telah memicu rencana langkah hukum lain terhadap Duterte. Kantor Duterte menyatakan akan merespons gugatan tersebut.
Dalam perkembangan terkait, penasihat presiden Larry Gadon pada hari yang sama mengajukan petisi ke Mahkamah Agung (MA) Filipina untuk mencabut lisensi advokat Duterte. Petisi ini menyebut ancaman pembunuhan terhadap presiden sebagai alasan utama.
Duterte juga menuduh Romualdez, yang merupakan sepupu Marcos, ingin mencelakainya lantaran menganggapnya sebagai ancaman terbesar terhadap ambisi Romualdez maju sebagai kandidat presiden pada Pemilu 2028.
Marcos dan Duterte sebelumnya bersekutu saat Pemilu 2022, menghasilkan masa jabatan 6 tahun untuk keduanya. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, hubungan tersebut memburuk, memaksa Duterte mengundurkan diri dari kabinet Marcos, di mana ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Muhammad Rodhi