
Pantau - Infrastruktur energi Ukraina kembali diserang secara masif, meninggalkan jutaan masyarakat hidup dalam kegelapan, demikian laporan Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko.
Dalam unggahan Facebook , mengutip Al Jazeera, Kamis (28/11/2024), dia menyatakan, "Serangan terhadap fasilitas energi terjadi di seluruh Ukraina," dan operator jaringan listrik nasional segera memberlakukan pemadaman darurat.
Ledakan terdengar di beberapa kota, termasuk Odesa, Kropyvnytskyi, Kharkiv, Rivne, dan Lutsk. Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, melalui Telegram memperingatkan, "Pasukan pertahanan udara bekerja di ibu kota. Tetap di tempat perlindungan!"
Di wilayah Sumy, serangan rudal Rusia mengenai infrastruktur komunitas Shostka, dengan dampaknya masih dinilai. Di Kharkiv, tiga serangan rudal menghantam distrik Kyiv, menurut kepala administrasi militer wilayah, Oleg Sinegubov.
Baca juga: Volodymyr Zelenskyy Yakin Perang dengan Rusia Bisa Berakhir pada 2025
Al Jazeera melaporkan dari Kharkiv bahwa ini adalah serangan terbesar Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa rudal berhasil dicegat oleh pertahanan udara Ukraina, meski terdapat laporan bangunan perumahan terkena di Kharkiv, serta puing-puing jatuh di Kyiv.
Pemadaman listrik terjadi di wilayah Kyiv, Odesa, Dnipro, dan Donetsk. Operator jaringan listrik nasional, Ukrenergo, menyebutkan suhu turun hingga 0°C. CEO pemasok energi Yasno, Sergey Kovalenko, mengungkapkan, "Ada pemadaman darurat di seluruh negeri akibat serangan ini. Belum ada akhirnya."
Jutaan Orang Hidup Tanpa Listrik
Di wilayah barat Ukraina, sekitar 523.000 pelanggan di Lviv kehilangan listrik, menurut kepala wilayah Maksym Kozytskyi. Selain itu, 280.000 pelanggan di Rivne dan 215.000 di Volyn juga terdampak.
Pemerintah menyatakan sudah memulai pemulihan listrik di daerah yang memungkinkan. Ini menjadi serangan ke-11 terhadap infrastruktur energi sipil Ukraina tahun ini.
Baca juga: Gempur Rusia, Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal Jarak Jauh AS
Rosemary DiCarlo, pejabat senior PBB, sebelumnya memperingatkan bahwa serangan ini dapat membuat musim dingin menjadi yang "terberat sejak perang dimulai".
"Taktik Teror"
Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengecam serangan tersebut sebagai "taktik teror". Disebutkannya, Rusia sengaja menargetkan infrastruktur saat cuaca dingin. Dia juga menuduh Korea Utara mendukung Rusia dalam menyediakan rudal.
Sementara itu, Angkatan Laut Ukraina melaporkan, Rusia telah mengerahkan empat kapal perang pembawa rudal Kalibr di Laut Hitam, dengan total 22 rudal siap diluncurkan.
Rusia terus menyerang kapasitas pembangkit energi Ukraina sejak invasi penuh pada Februari 2022, memicu pemadaman listrik darurat dan pemadaman bergilir nasional.
- Penulis :
- Khalied Malvino