Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

WHO Optimis Fasilitas Kesehatan Lebanon Segera Pulih

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

WHO Optimis Fasilitas Kesehatan Lebanon Segera Pulih
Foto: Tim Palang Merah Internasional (ICRC) tiba di Kfar Hamam, Lebanon, untuk mengangkut jenazah ke rumah sakit pasca-gencatan senjata, Kamis (28/11/2024). (Getty Images)

Pantau - Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan optimisme pada Kamis (28/11/2024) bahwa beberapa fasilitas kesehatan di Lebanon yang telah ditutup selama setahun lebih akibat konflik akan segera beroperasi kembali, jika gencatan senjata tetap berlangsung.

“Beberapa rumah sakit kami mungkin membutuhkan waktu, tetapi beberapa lainnya kemungkinan dapat beroperasi kembali dengan sangat cepat,” ujar perwakilan WHO di Lebanon, Abdinasir Abubakar dalam konferensi pers daring setelah melakukan penilaian kerusakan pekan ini, melansir Arab News dan Reuters, Jumat (29/11/2024).

“Kami sangat berharap,” tambahnya.

Dia menjelaskan, 4 rumah sakit di Beirut dan sekitarnya termasuk di antara yang dapat segera beroperasi kembali.

Baca juga:

Diberitakan sebelumnya, gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon resmi berlaku pada Rabu (27/11/2024), pukul 04.00 waktu setempat.

Kesepakatan ini tercapai beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan upaya untuk mengakhiri konflik "yang menghancurkan" akhirnya berbuah hasil positif.

“Pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir… Ini dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen,” ungkap Biden dalam pernyataannya pada Selasa (26/11/2024) malam, melansir Al Jazeera.

Kesepakatan ini diharapkan dapat menghentikan konflik lintas perbatasan yang berlangsung hampir 14 bulan, menewaskan ribuan orang dan melukai puluhan ribu lainnya.

Baca juga:

“Warga sipil di kedua sisi perbatasan akan segera dapat kembali ke komunitas mereka, membangun kembali rumah, sekolah, usaha, dan kehidupan mereka,” lanjut Biden.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari Lebanon Selatan dalam 60 hari ke depan.

Sementara itu, tentara Lebanon dan pasukan keamanan negara akan mengambil alih wilayah tersebut.

Penulis :
Khalied Malvino