Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Eks Menhan Korsel Ditangkap Buntut Deklarasi Darurat Militer!

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Eks Menhan Korsel Ditangkap Buntut Deklarasi Darurat Militer!
Foto: Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan, Kim Yong Hyun bareng Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin gelar konferensi pers di Pentagon. (Getty Images)

Pantau - Eks Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan, Kim Yong-hyun, ditangkap terkait perannya dalam deklarasi darurat militer yang mengacaukan negara tersebut, lapor media lokal mengutip AFP, Minggu (8/12/2024).

Kim sebelumnya sudah mengundurkan diri setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengeluarkan deklarasi darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam, yang mengirimkan pasukan dan helikopter ke Gedung DPR Korea Selatan. Namun, Yoon terpaksa mencabut perintah itu beberapa jam kemudian setelah parlemen menolaknya.

Kim juga telah dikenakan larangan bepergian, sementara polisi meluncurkan penyelidikan terhadap Yoon dan beberapa pihak lainnya atas dugaan pemberontakan.

Kantor kejaksaan belum memberikan komentar terkait penangkapan Kim, yang dilaporkan oleh Yonhap dan media lokal lainnya pagi ini.

Pada Sabtu (7/12/2024) malam, Yoon berhasil bertahan dari usulan pemakzulan di DPR Korea Selatan meski ada protes besar di luar gedung.

Partai oposisi mengajukan usulan pemakzulan yang membutuhkan 200 suara dari 300 anggota DPR Korea Selatan, namun hampir seluruh anggota Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP) yang dipimpin Yoon memilih untuk memboikot, membuat usulan itu gagal.

PPP mengatakan setelah pemungutan suara bahwa mereka memblokir pemakzulan untuk menghindari "perpecahan dan kekacauan parah," seraya menambahkan akan "menyelesaikan krisis ini dengan cara yang lebih teratur dan bertanggung jawab."

Ketua PPP Korea Selatan, Han Dong-hoon mengatakan partainya telah "secara efektif mendapatkan" janji Yoon untuk mengundurkan diri, dan mengatakan jika hal itu terjadi, Yoon akan "secara efektif dikeluarkan dari tugasnya," sehingga perdana menteri (PM) dan partai yang akan mengelola urusan negara.  

Hasil pemungutan suara pemakzulan ini mengecewakan ribuan orang yang berdemonstrasi di luar DPR Korea Selatan untuk menuntut pemakzulan Yoon. Tercatat, ada 150.000 demonstran yang ikut serta, sementara penyelenggara menyebutkan jumlahnya mencapai jutaan orang.

Baca juga:

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Fithrotul Uyun