
Pantau - Tentara Pakistan melaporkan keberhasilan besar dalam operasi militer berbasis intelijen yang dilakukan selama lima hari terakhir di wilayah barat laut dan barat daya negeri itu. Sebanyak 43 militan dilaporkan tewas dalam rangkaian operasi tersebut.
Keterangan resmi dari *Inter-Services Public Relations* (ISPR), sayap media militer Pakistan, menyebutkan bahwa 18 militan tewas di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, termasuk di Distrik Lakki Marwat. Sementara itu, 25 militan lainnya tewas dalam operasi di Provinsi Balochistan.
"Pada tanggal 13 Desember, pasukan keamanan, setelah baku tembak sengit, berhasil menewaskan sepuluh teroris dalam dua operasi berbasis intelijen yang dilakukan di Distrik Musa Khel dan Panjgur," demikian pernyataan ISPR, melansir Anadolu, Jumat (13/12/2024).
Dalam pernyataan tersebut juga ditegaskan bahwa operasi ini akan terus dilakukan hingga perdamaian sepenuhnya tercipta dan semua ancaman terorisme dihilangkan. Dua personel keamanan turut gugur dalam operasi ini.
Pekan sebelumnya, enam tentara Pakistan dan 22 militan dilaporkan tewas dalam bentrokan serta dua operasi militer di wilayah barat laut negara tersebut.
Catatan menunjukkan bahwa sepanjang bulan November, 245 orang, termasuk 68 personel keamanan, tewas akibat serangan teroris dan bentrokan di berbagai wilayah Pakistan.
Militer Pakistan meningkatkan operasi berbasis intelijen di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan setelah sejumlah serangan terhadap pasukan terjadi di Distrik Waziristan, Khyber, dan Kurram.
Pemerintah Pakistan menuduh kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang berbasis di Afghanistan sebagai dalang serangan tersebut. Namun, pemerintah Afghanistan membantah tuduhan itu dan menegaskan bahwa tanah Afghanistan tidak digunakan untuk menyerang negara lain.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino