Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Yoon Suk Yeol Mangkir dari Panggilan Jaksa Meski Sudah Dimakzulkan

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Yoon Suk Yeol Mangkir dari Panggilan Jaksa Meski Sudah Dimakzulkan
Foto: Presiden Korea Selatan yang telah dimakzulkan, Yoon Suk Yeol. IG Yoon Suk Yeol

Pantau – Presiden Korea Selatan yang telah dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, tidak memenuhi panggilan pertama dari tim penuntut khusus terkait penyelidikan penerapan darurat militer yang kontroversial. Jaksa kini berencana mengirim surat panggilan kedua pada Senin (16/12/2024).

Dilansir kantor berita Yonhap, tim penuntut telah mengirim panggilan resmi pada Rabu (11/12/2024), meminta Yoon hadir di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada Minggu pukul 10 pagi waktu setempat. Namun, hingga waktu yang ditentukan, Yoon tidak hadir.

Seorang pejabat kejaksaan mengonfirmasi bahwa surat panggilan tersebut telah diterima oleh kantor Yoon. Namun, pejabat itu menolak memberikan informasi apakah Yoon memberikan alasan atas ketidakhadirannya.

Baca juga: Ledakan Bom di Festival Thailand, 3 Orang Tewas Puluhan Lainnya Luka-luka

Tuduhan dan Langkah Selanjutnya
Yoon dituduh menyalahgunakan kekuasaan dengan secara tidak konstitusional mengumumkan darurat militer, serta memerintahkan komandan militer untuk mengirim pasukan ke Majelis Nasional dan menangkap sejumlah tokoh politik. Para penyelidik sedang menyelidiki apakah tindakan ini termasuk upaya pemberontakan.

Selain tidak menghadiri panggilan jaksa, Yoon saat ini dilarang bepergian selama penyelidikan berlangsung. Jaksa dan polisi juga telah memeriksa sejumlah komandan militer terkait keputusan darurat militer tersebut.

Dimakzulkan oleh Parlemen
Parlemen Korea Selatan secara resmi memakzulkan Yoon dalam pemungutan suara pada Sabtu (14/12/2024), hanya 11 hari setelah ia mengumumkan darurat militer yang kemudian dibatalkan oleh Majelis Nasional beberapa jam kemudian. Dengan pemakzulan ini, Yoon diberhentikan sementara dari jabatannya hingga Mahkamah Konstitusi memutuskan nasibnya.

Saat ini, Perdana Menteri Han Duck-soo menjabat sebagai presiden sementara untuk mengisi kekosongan kepemimpinan.

Respons Publik dan Situasi Politik
Kasus ini menambah ketegangan di Korea Selatan, dengan publik dan politisi terpecah atas tindakan Yoon. Penyelidikan ini menjadi penentu penting untuk memutuskan apakah Yoon benar-benar bersalah atas tuduhan serius yang dapat mengubah jalannya pemerintahan di Korea Selatan.

Tim penuntut menegaskan bahwa mereka akan terus mengejar keadilan dan meminta Yoon untuk mematuhi proses hukum. Panggilan kedua yang akan dikirimkan pada Senin menjadi langkah berikutnya dalam penyelidikan kasus ini.

Penulis :
Muhammad Rodhi