
Pantau - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, untuk pertama kalinya secara terbuka mengakui bahwa negaranya telah membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Katz juga memperingatkan kelompok Houthi yang berbasis di Yaman akan menerima "serangan berat".
Berbicara pada Senin (23/12/2024) malam dalam sebuah acara penghargaan untuk staf Kementerian Pertahanan (Kemhan), Katz menyatakan Israel telah memberikan "serangan berat pada poros kejahatan, dan kami juga akan memberikan serangan berat pada organisasi teroris Houthi di Yaman, yang masih menjadi ancaman terakhir."
"Saat organisasi teroris Houthi menembakkan rudal ke Israel, saya ingin menyampaikan pesan tegas kepada mereka: Kami telah mengalahkan Hamas, kami telah mengalahkan Hizbullah, kami telah melumpuhkan sistem pertahanan Iran dan merusak sistem produksinya, kami telah menjatuhkan rezim [Bashar al-] Assad di Suriah," ujar Katz, melansir Al Jazeera, Selasa (24/12/2024).
Israel, menurut Katz, akan "merusak infrastruktur strategis [Houthi] dan menyingkirkan para pemimpin mereka—seperti yang telah kami lakukan terhadap Haniyeh, Sinwar, dan Nasrallah di Teheran, Gaza, dan Lebanon. Kami akan melakukannya di Hodeidah dan Sanaa [Yaman]."
Kelompok Houthi telah melancarkan berbagai serangan rudal ke Israel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan pada Sabtu (21/12/2024) ke Tel Aviv menggunakan apa yang mereka klaim sebagai rudal balistik hipersonik. Serangan tersebut melukai lebih dari selusin orang di sebuah taman umum di Jaffa setelah berhasil menghindari sistem pertahanan Israel.
Baca juga:
- Ismail Haniyeh Tewas, Hamas Ogah Ubah Negosiasi dengan Israel
- Ismail Haniyeh, Mujahid Penghafal Qur'an hingga Dihantui Sederet Upaya Pembunuhan
Pembunuhan Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh dibunuh pada 31 Juli saat berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian. Menurut laporan media Iran, Haniyeh dan pengawalnya tewas akibat proyektil berpemandu yang menghantam sebuah tempat tinggal khusus untuk veteran militer di Teheran Utara sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Pejabat Iran dan Palestina menuding Israel sebagai pelaku, namun hingga kini Israel belum secara resmi mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.
Pembunuhan Haniyeh memicu kemarahan di seluruh Palestina dan meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berjanji akan memberikan "hukuman keras" sebagai balasan.
Serangan Balasan Iran
Pada Oktober 2024, Iran meluncurkan rentetan rudal ke beberapa kota di Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan para pemimpin sekutu mereka, Hamas dan Hizbullah. Militer Israel melaporkan hanya beberapa rudal yang berhasil mengenai wilayah pusat dan selatan negara itu.
Layanan darurat Israel mencatat dua orang terluka akibat serpihan rudal di wilayah Tel Aviv, sementara seorang warga Palestina di Tepi Barat tewas akibat reruntuhan.
- Penulis :
- Khalied Malvino