
Pantau - Militer Israel melaporkan pada Jumat (27/12/2024) bahwa mereka telah melakukan serangan udara yang menargetkan “infrastruktur” di perbatasan Suriah-Lebanon dekat desa Janta. Mereka mengklaim, infrastruktur itu digunakan untuk menyelundupkan senjata ke kelompok bersenjata Hizbullah.
“Pada hari ini, IAF (Angkatan Udara Israel) menyerang infrastruktur yang digunakan untuk menyelundupkan senjata melalui Suriah ke organisasi teroris Hizbullah di Lebanon, di titik penyeberangan Janta di perbatasan Suriah-Lebanon,” ujar militer Israel dalam sebuah pernyataan, melansir AFP.
Militer Israel tak memerinci apakah serangan itu terjadi di sisi Suriah atau Lebanon. Namun, serangan ini terjadi sehari setelah militer Lebanon menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan “menyerang kedaulatan Lebanon dan menghancurkan kota serta desa di selatan Lebanon.”
Tak ada titik penyeberangan resmi di dekat Janta, namun wilayah tersebut dikenal dengan aktivitas penyebrangan ilegal. Pasukan penjaga perdamaian PBB di selatan Lebanon, UNIFIL, juga menyatakan kekhawatirannya atas “kerusakan terus-menerus” yang ditimbulkan oleh pasukan Israel di selatan Lebanon.
Baca juga:
- Geger! Militer Israel Unggah Video Hancurnya RS Indonesia di Gaza
- Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina, Tepi Barat Memanas!
Militer Israel menyebutkan, serangan tersebut bertujuan untuk mencegah senjata jatuh ke tangan Hizbullah, yang sebelumnya terlibat dalam perang darat dan udara selama lebih dari setahun hingga kesepakatan gencatan senjata tercapai pada November 20224.
“Serangan ini merupakan bagian dari upaya tambahan IDF (militer Israel) untuk menargetkan operasi penyelundupan senjata dari Suriah ke Lebanon dan mencegah Hizbullah untuk membangun kembali jalur penyelundupan senjata,” demikian pernyataan militer Israel.
“IDF akan terus bertindak untuk menghilangkan ancaman apapun terhadap negara Israel sesuai dengan pemahaman dalam kesepakatan gencatan senjata," sambung pernyataan tersebut.
Gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November 2024, sekitar dua bulan setelah Israel memperkuat operasi pengeboman dan mengirimkan pasukan ke Lebanon setelah hampir setahun saling baku tembak lintas perbatasan yang dipicu oleh Hizbullah terkait perang di Gaza.
- Penulis :
- Khalied Malvino