
Pantau - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengalami insiden peretasan yang melibatkan pelaku yang diduga berasal dari China, dengan serangan tersebut mempengaruhi komputer dan dokumen nonrahasia, demikian laporan yang dirilis The New York Times pada Senin (30/12/2024).
Menurut laporan tersebut, yang mengutip surat Departemen Keuangan kepada Kongres, peretasan terjadi setelah pihak perusahaan penyedia layanan perangkat lunak, BeyondTrust, melaporkan adanya penyusupan pada sistem mereka pada 8 Desember 2024. Namun, Departemen Keuangan belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu pasti atau mekanisme serangan ini.
Baca Juga:
Cara Efektif Menangkal Serangan Siber
Dalam menghadapi insiden ini, Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa mereka segera bekerja sama dengan berbagai lembaga intelijen, termasuk FBI, untuk menganalisis dan memitigasi dampak yang ditimbulkan oleh peretasan tersebut. Departemen juga menegaskan bahwa hanya data nonrahasia yang terdampak, dan pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pemerintah AS melalui laporan tersebut menyebutkan bahwa peretasan ini mungkin melibatkan aktor yang disponsori oleh negara, dengan China menjadi pihak yang diduga bertanggung jawab. Meskipun demikian, investigasi lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan lingkup dan dampak penuh dari serangan siber tersebut.
Serangan ini menambah deretan insiden keamanan dunia maya yang melibatkan negara besar, serta menyoroti pentingnya peningkatan perlindungan siber pada sistem pemerintahan AS. Keamanan siber menjadi perhatian utama setelah beberapa kali serangan dengan motif politik atau ekonomi yang ditargetkan ke lembaga-lembaga negara dan perusahaan besar di AS.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah