
Pantau - Di wilayah Anji, Provinsi Zhejiang, China timur, yang dikenal sebagai "kampung halaman kursi", pabrik-pabrik kini beroperasi dengan presisi otomatis dan berorientasi ramah lingkungan.
Revolusi Industri Kursi dari Anji
Anji memproduksi satu dari setiap tiga kursi yang dibuat di China dan separuh produksinya diekspor ke berbagai negara.
Pabrik di wilayah ini membuka jalan bagi revolusi industri yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Di Anji Wanbao Intelligent Home Technology Co., Ltd., mesin mendominasi lantai produksi, mulai dari lengan robotik yang melakukan pengujian presisi hingga lini pengemasan otomatis yang bekerja tanpa henti, serta gudang pintar yang mengelola inventaris dengan minim campur tangan manusia.
"Mesin merupakan bintang di pabrik kami. Sejak memperkenalkan sistem pintar, efisiensi kami dalam pergudangan meningkat lima kali lipat, dan proses otomatis telah meningkatkan kecepatan pengemasan dan tugas-tugas lainnya hingga tiga kali lipat," ujar wakil manajer umum Li Weibing.
Kecepatan bukan satu-satunya prioritas, karena keberlanjutan juga diterapkan di seluruh rantai produksi, mulai dari pemilihan material hingga penggunaan energi.
Perusahaan mengadopsi Asesmen Dampak Lingkungan secara ketat sekaligus menanamkan etos rendah karbon kepada para pekerja.
"Wij telah menanamkan prinsip-prinsip ramah lingkungan tidak hanya dalam proses kami, tetapi juga dalam pola pikir karyawan kami," kata Li.
Inovasi Produk dan Transformasi Industri
Wanbao menginvestasikan hampir 30 juta yuan per tahun atau sekitar 4,22 juta dolar AS untuk litbang, dengan fokus pada inovasi desain dan fungsionalitas.
Salah satu kursi gaming produksinya berhasil meraih penjualan lebih dari 20 juta dolar AS, terutama di pasar Amerika Serikat dan Eropa.
"Kami terus menyempurnakan estetika dan performa untuk memenuhi permintaan konsumen internasional," kata direktur divisi bisnis Wanbao Lyu Xiang.
Sejarah industri kursi Anji telah berlangsung lebih dari empat dekade, bahkan daerah ini mencatatkan produksi kursi putar lima roda pertama di China.
Namun, ekspansi industri yang sembrono pada akhir abad ke-20 sempat menimbulkan degradasi lingkungan dan kejenuhan pasar, hingga industri jatuh ke titik rendah.
Peralihan menuju manufaktur ramah lingkungan dan cerdas kemudian mengubah Anji menjadi model transformasi industri.
Anji Sebagai Pusat Industri Ramah Lingkungan
Saat ini, produsen utama di Anji telah mencapai digitalisasi penuh.
Pada 2023, UNIDO (Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa) menunjuk Anji sebagai unit percontohan untuk "desain ramah lingkungan dalam aplikasi industri".
Di kawasan industri rumah tangga ramah lingkungan, terdapat lebih dari 180 perusahaan mebel yang beroperasi dengan prinsip keberlanjutan, membentuk ekosistem mulai dari litbang hingga produksi.
Secara keseluruhan, industri rumah tangga ramah lingkungan di Anji mencakup lebih dari 1.700 perusahaan dengan total nilai output mencapai 39,11 miliar yuan pada 2024, naik 7,7 persen secara tahunan.
Pembuatan kursi menyumbang 31,19 miliar yuan dari total nilai tersebut, dengan ekspor perabot rumah tangga mencapai 22,37 miliar yuan atau 62,5 persen dari total ekspor Anji.
"Kekuatan Anji terletak pada klaster industrinya. Perusahaan-perusahaan di sini mendapatkan keuntungan dari rantai pasokan hulu dan hilir yang lengkap, yang memperkuat brand 'rumah ramah lingkungan' Anji di seluruh dunia," kata manajer proyek Wang Dongqing.
Sekretaris jenderal asosiasi perdagangan lintas perbatasan Anji, Lin Peng, menekankan pentingnya branding dan keberlanjutan.
"Perusahaan harus fokus pada transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi ke seluruh dunia," ujar Lin Peng.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf