Pantau.com - Pemerintah Suriah mengadakan pertukaran tahanan dengan pemberontak di Suriah utara, menurut Kementerian Luar Negeri Turki pada Sabtu, 24 November 2018. Tindakan tersebut merupakan langkah pertama untuk membangun kepercayaan di antara pihak yang berperang.
Langkah tersebut juga merupakan bagian dari kelompok kerja, yang terbentuk di bawah alur Astana oleh Turki, Rusia, Iran, dan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk menyelidiki nasib orang hilang dan pembebasan tahanan.
Meski demikian, tidak disebutkan berapa jumlah yang terlibat dalam pertukaran tersebut tetapi Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah menyatakan unsur pemberontak membebaskan 10 sandera sebagai imbalan bagi pembebasan 10 tahanan oleh pemerintah.
Baca juga: 73 Warga di Aleppo Keracunan Gas Beracun
"Beberapa orang ditahan di Suriah oleh pemberontak dan pemerintah dibebaskan di wilayah tersebut, di bawah kendali para pemberontak, Abu Zindeyn di selatan al Bab," menurut pernyataan kementerian Turki.
"Tujuannya adalah mempertahankan kegiatan tersebut dengan prakarsa, yang menjadi langkah penting utama dalam membangun kepercayaan di antara kedua pihak," tambahnya.
Menurut kantor berita Suriah, SANA, sembilan pria dan seorang wanita dibebaskan sesudah pemberontak menahan mereka di pedesaan Aleppo. Dalam video SANA menunjukan mereka bertepuk tangan dan bersorak di dalam bus usai dibebaskan.
Baca juga: Suriah Dibombardir Bom Fosfor Putih, Koalis AS Masih Berkelit
- Penulis :
- Noor Pratiwi
