
Pantau - Di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Beijing dan Taipei, kedua pihak di Selat Taiwan mulai membahas peningkatan pertukaran pariwisata. China mengungkapkan komitmennya untuk memperluas kerja sama dan pertukaran dengan Taiwan guna mendorong pembangunan terpadu di wilayah tersebut.
Song Tao, pejabat senior China yang memimpin Kantor Urusan Taiwan di Dewan Negara, menyatakan bahwa Beijing akan terus berusaha menghalangi pengaruh kekuatan eksternal serta kelompok separatis yang dapat mengganggu perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, sekaligus melindungi kedaulatan dan integritas teritorial negara tersebut.
Baca Juga:
Tegas! Begini Respons Xi Jinping soal Reunifikasi China-Taiwan
Pernyataan ini muncul setelah pemimpin Taiwan, William Lai Ching-te, pada Rabu lalu mengajukan permohonan kepada China untuk melakukan negosiasi guna melonggarkan pembatasan pariwisata yang diberlakukan antara kedua negara. Lai mengusulkan agar Asosiasi Pariwisata Selat Taiwan dan Asosiasi Pertukaran Pariwisata di Selat Taiwan, yang masing-masing dibentuk oleh Taipei dan Beijing, memulai dialog untuk memperlancar aliran wisatawan.
Menurut Lai, meskipun Taiwan menerima 2,05 juta wisatawan China antara Januari hingga November tahun lalu, jumlah wisatawan asal Taiwan yang berkunjung ke China jauh lebih banyak, yaitu sekitar 285.000 orang dalam periode yang sama.
Ketegangan antara Taiwan dan China meningkat setelah Lai terpilih sebagai pemimpin Taiwan pada Mei lalu. Sejak itu, China meningkatkan latihan militer di sekitar Taiwan sebagai bagian dari upayanya untuk menanggapi potensi gerakan kemerdekaan Taiwan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah