
Pantau - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, pada Senin (6/1/2025), menyalahkan Rusia atas insiden pesawat jatuh Azerbaijan Airlines Embraer 190 pada Desember 2024. Pesawat itu dilaporkan ditembak sistem pertahanan udara "Negeri Beruang Merah".
Melansir AFP, kecelakaan pesawat pada Hari Natal 2024 itu terjadi saat pesawat yang mestinya mendarat di Grozny, Rusia, terpaksa dialihkan ke Aktau, Kazakhstan. Insiden ini menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sistem pertahanan udara Rusia aktif di wilayah tersebut saat insiden terjadi. Namun, ia hanya meminta maaf atas kejadian di wilayah udaranya tanpa mengomentari klaim bahwa senjata Rusia terlibat.
“Kesalahan atas kematian warga Azerbaijan terletak pada perwakilan Federasi Rusia,” ujar Aliyev dalam pertemuan dengan kru yang selamat, termasuk keluarga para korban.
Aliyev mengkritik Rusia dengan tegas, menyebut tindakan mereka sebagai "kejahatan." Dia menuntut permintaan maaf, pengakuan kesalahan, dan hukuman bagi pihak yang bertanggung jawab.
Baca juga:
- Brasil Mulai Analisis Kotak Hitam Pesawat yang Jatuh di Kazakhstan
- Putin Minta Maaf, Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Bikin Dunia Tercengang
Pernyataan awal otoritas transportasi Rusia yang menyebut insiden itu akibat burung menabrak pesawat, hingga memicu kemarahan di Baku.
Aliyev juga mempertanyakan keputusan untuk mengarahkan pesawat ke Aktau, Kazakhstan, ratusan kilometer dari lokasi aslinya.
"Jika ada ancaman bagi wilayah udara Rusia, kapten pesawat seharusnya langsung diberitahu," tegasnya.
Menurut penyelidikan awal otoritas Azerbaijan, pesawat itu terkena rudal pertahanan udara Rusia secara tak sengaja.
Sementara itu, Rusia membuka penyelidikan kriminal, namun belum mengomentari hasil awal Azerbaijan. Kotak hitam alias black box pesawat sudah dikirim ke Brasil untuk dianalisis.
- Penulis :
- Khalied Malvino