Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Kebakaran Los Angeles Terus Membara, 24 Korban Tewas!

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Kebakaran Los Angeles Terus Membara, 24 Korban Tewas!
Foto: Rumah dan mobil hangus terbakar saat Eaton Fire melanda wilayah Altadena, California, yang dimulai sejak Selasa (7/1/2025). (Getty Images)

Pantau - Kebakaran besar yang melanda Los Angeles belum juga padam. Hingga Minggu (12/1/2025), korban tewas sudah mencapai 24 orang, dan cuaca buruk diprediksi bakal bikin pemadaman makin sulit bergerak. Menurut Los Angeles Times, sebanyak 16 orang dilaporkan hilang dan sekitar 12.000 bangunan hangus terbakar.

Baca juga: Kebakaran Hutan di LA: 10.000 Rumah Hancur, Kerugian Capai Rp2,4 T

National Weather Service (NWS) mengeluarkan peringatan "red flag" sampai Rabu (15/1/2025) karena kondisi ekstrem. Angin kencang mencapai 80 km/jam dan di pegunungan bisa tembus 112 km/jam.

"Hari paling berbahaya itu Selasa (14/1/2025). Akan ada angin Santa Ana yang kencang, udara super kering, dan semak belukar yang masih gampang terbakar," demikian prediksi meteorologis NWS, Rich Thompson.

Palisades Fire jadi kebakaran terbesar, melahap 23.707 hektare lahan dan menghancurkan rumah, bisnis, termasuk landmark di Pacific Palisades hingga Malibu. Sampai Minggu (12/1/2025) pagi, api baru berhasil dipadamkan 11 persen. Daerah seperti Brentwood, Calabasas, Encino, dan Santa Monica juga masih siaga evakuasi.

Baca juga: Kebakaran Hutan di LA: Rumah Britney Spears dan Paris Hilton Hangus, Rumah Tom Hanks Selamat

Delapan korban tewas berasal dari Palisades Fire, dan 16 lainnya dari Eaton Fire, menurut keterangan Los Angeles County Medical Examiner.

Di sisi lain, Eaton Fire sudah membakar 14.117 hektare di Altadena dan Pasadena, dan baru 27 persen berhasil dikendalikan. Kenneth Fire di perbatasan Los Angeles dan Ventura sudah 100 persen padam, sementara Hurst Fire di Sylmar sudah 76 persen terkendali.

Lebih dari 14.000 petugas, termasuk pemadam kebakaran dari Meksiko dan sembilan negara bagian lain, ikut berjibaku. Mereka dibantu 1.300 truk pemadam dan 84 pesawat.

Baca juga: Kebakaran Los Angeles Hanguskan Saham Perusahaan Asuransi AS

Sejumlah selebriti Hollywood juga jadi korban, rumah mereka habis dilalap api. Nama-nama besar seperti Billy Crystal, Paris Hilton, Mel Gibson, John Goodman, dan Mandy Moore dilaporkan kehilangan tempat tinggal mereka.

"Ini adalah Hurricane Katrina-nya Los Angeles. Ini akan jadi momen yang diingat sepanjang sejarah kota dan wilayah ini," kata Craig Fugate, mantan kepala FEMA.

Gubernur Gavin Newsom langsung bergerak cepat dengan mengerahkan 2.500 personel Garda Nasional dan menerbitkan perintah eksekutif untuk mempercepat pembangunan ulang rumah yang hancur.

"Kami harus pastikan masyarakat tahu kami ada di belakang mereka. Jangan tinggalkan kota ini. Bangun kembali dengan standar bangunan yang lebih baik dan modern," tegas Newsom.

Baca juga: Petugas Damkar Los Angeles Pakai Tas Tangan untuk Siram Api Tuai Kritikan

Di sisi lain, Presiden terpilih Donald Trump mengkritik keras penanganan krisis ini.

"Kebakaran di L.A. masih mengganas. Para politisi tak becus memadamkan api. Ribuan rumah megah lenyap, dan lebih banyak lagi yang akan hilang. Ini salah satu bencana terburuk dalam sejarah negara kita. Kenapa mereka nggak bisa memadamkan api? Ada apa dengan mereka?" tulis Trump di akun Truth Social.

Menanggapi itu, Newsom bilang ke NBC's Meet the Press bahwa ia sudah mengundang Trump untuk datang, "dengan tangan terbuka, bukan mengepalkan tangan," tapi belum dapat balasan.

Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengaku sudah berbicara dengan tim transisi pemerintahan baru dan berharap Trump akan datang. Namun, Bass juga tengah disorot lantaran petisi pemecatan dirinya di change.org sudah tembus 109.000 tanda tangan. Ia menyebut saat kebakaran terjadi, dirinya menghadiri pelantikan Presiden Ghana atas undangan Presiden Joe Biden.

Baca juga: Biden Batalkan Perjalanan ke Italia Akibat Kebakaran Besar di LA

Di tengah kekacauan ini, Kepala Pemadam Kebakaran LA, Kristin Crowley, mengkritik keras pemotongan anggaran yang katanya bikin pihaknya kesulitan.

"Saya bukan politisi, saya pelayan publik. Tugas saya memastikan petugas punya perlengkapan yang dibutuhkan," ujarnya ke CNN.

Dia juga menyebut sekitar 20 persen hidran yang digunakan di Palisades Fire kering karena pasokan air habis. Tak sampai di situ, kritik juga datang dari Jillian Michaels, podcaster dan pakar kebugaran.

"Semua ini gara-gara politik. Anggaran Pemadam Kebakaran dipotong $17 juta (sekitar Rp275,4 miliar), hidran rusak, dan waduk kering. Waduk baru yang direncanakan sejak 2014 nggak ada yang selesai. Hutan juga nggak dikelola dengan baik, nggak ada pembakaran terkendali," bebernya.

Baca juga: Kebakaran Besar di Los Angeles, Asap Tebal Selimuti Langit California Selatan

Tak hanya soal kebakaran, aksi penjarahan juga makin meresahkan. Kapten di Departemen Kepolisian Los Angeles, Michael Lorenz, mengatakan ada tujuh orang yang ditangkap dalam dua hari terakhir.

"Kami bahkan menangkap dua orang yang menyamar jadi petugas pemadam untuk keluar-masuk rumah. Jadi, kami benar-benar waspada," tegasnya.

Los Angeles kini berada di titik kritis. Mampukah kota ini bangkit dari bencana yang memporakporandakan segalanya? Kita tunggu kelanjutannya.

Sumber: China Daily

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino