Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Biden dan Trump Adu Klaim Jadi Pahlawan Gencatan Senjata Gaza

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Biden dan Trump Adu Klaim Jadi Pahlawan Gencatan Senjata Gaza
Foto: Presiden AS Joe Biden (kanan) dan Presiden terpilih Donald Trump berjabat tangan dalam pertemuan di Oval Office, Gedung Putih, Washington, DC. (Getty Images)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump sama-sama merasa berhak atas kesepakatan gencatan senjata Gaza yang akhirnya tercapai setelah beberapa bulan negosiasi. Tapi faktanya, kesepakatan itu bisa terwujud berkat bantuan utusan Trump.

Baca juga: Ini Daftar Suksesor Kunci Keberhasilan Gencatan Senjata Gaza!

Biden saat mengumumkan gencatan senjata bilang kalau kesepakatan yang tercapai hampir mirip banget sama proposal yang dia ajukan pada Mei 2024.

Ketika seorang wartawan bertanya siapa yang bakal dicatat sejarah sebagai pahlawan gencatan senjata ini, Biden hanya melempar senyum dan menjawab retoris, “Itu lelucon ya?”

Sementara itu, Trump langsung mengklaim kredit di media sosial, bilang jika kesepakatan itu tercapai setelah beberapa bulan proses yang terhenti.

Trump sebelumnya udah beberapa kali mengingatkan apabila tak ada kesepakatan sebelum dia mulai menjabat pada Senin (20/1/2025), bakal ada "konsekuensi berat".

Baca juga: Gencatan Senjata Gaza, Ajang Adu Klaim Biden vs Trump

"Kesepakatan gencatan senjata EPIC ini cuma bisa terjadi berkat 'Kemenangan Sejarah' kami di November 2024, yang nunjukin ke seluruh dunia kalau pemerintahan saya bakal cari perdamaian dan bikin kesepakatan demi keselamatan semua warga Amerika dan sekutu-sekutu kami," ujar Trump.

Trump juga ngirim utusannya, Steve Witkoff, untuk ikut bernegosiasi di Doha, Qatar. Witkoff terlibat langsung dalam 96 jam terakhir dari pembicaraan yang akhirnya menghasilkan kesepakatan itu.

Seorang pejabat senior dari pemerintahan Biden, dalam briefing bareng wartawan, menginformasikan kredit ke Witkoff yang sudah bantu mencapai kesepakatan ini bersama utusan Biden, Brett McGurk, yang sudah berada di Doha sejak 5 Januari 2025.

Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, bilang jika Biden ingin timnya Trump terlibat karena presiden terpilih AS itu bakal jadi sosok yang mengerjakan implementasi gencatan senjata ini.

Baca juga: Kebakaran Los Angeles Percepat Gencatan Senjata Israel-Hamas?

"Beberapa hari terakhir, kami sudah ngomong sebagai satu tim," tutur Biden.

Biden nggak memerinci lebih jauh soal kesepakatan ini, tapi dia bilang kesepakatan ini bisa jadi langkah awal untuk mendukung berdirinya negara Palestina yang merdeka, berdampingan dengan Israel.

"Untuk rakyat Palestina, ada jalur yang jelas menuju negara mereka sendiri. Dan untuk kawasan ini, ada masa depan normalisasi, integrasi Israel, dan semua negara Arab tetangganya, termasuk Arab Saudi," ungkap Biden.

Sumber: Reuters

Penulis :
Khalied Malvino