
Pantau - Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, pada Jumat (17/1/2025), kembali menolak upaya penyelidik untuk memeriksanya terkait percobaannya memberlakukan darurat militer, sementara batas waktu penahanannya semakin dekat.
Baca juga: Presiden Korsel Ngotot Bela Keputusan Darurat Militer
Yoon menggemparkan negara pada 3 Desember 2024 saat mencoba memberlakukan darurat militer dengan alasan untuk mengatasi ancaman dari "elemen anti-negara."
Namun, upaya tersebut hanya bertahan enam jam, karena pasukan yang diperintahkannya untuk menyerbu parlemen gagal menghentikan para anggota DPR Korea Selatan yang memilih menolak darurat militer tersebut.
Beberapa pekan setelahnya, Yoon dimakzulkan oleh parlemen dan menolak untuk ditangkap saat bersembunyi di kediamannya yang dijaga ketat, sebelum akhirnya menjadi presiden pertama di Korea Selatan yang ditahan.
Surat perintah penangkapan yang dilaksanakan dalam penggerebekan Rabu (15/1/2025) dini hari waktu setempat memungkinkan penyelidik menahan Yoon hanya selama 48 jam.
Baca juga: Presiden Yoon Suk Yeol Dijebloskan ke Sel Isolasi, Dapat Fasilitas Apa Aja?
Namun, mereka diperkirakan akan mengajukan surat perintah baru pada Jumat (17/1/2025) yang kemungkinan akan memperpanjang penahanannya selama 20 hari ke depan, memberi waktu bagi jaksa untuk memformalkan dakwaan terhadapnya.
Kantor Investigasi Korupsi (CIO) sedang menyelidiki Yoon atas kemungkinan dakwaan pemberontakan, yang jika terbukti bersalah dapat membuatnya dihukum penjara seumur hidup atau bahkan dihukum mati.
Surat perintah baru, jika diajukan hari ini juga, akan menahan Yoon hingga setidaknya ada sidang pengadilan dan keputusan untuk persetujuan pada akhir pekan. Jika pengadilan menolaknya setelah sidang, Yoon akan dibebaskan.
CIO telah memanggil Yoon untuk diperiksa pada pukul 10.00 waktu setempat pada Jumat (17/1/2025), lapor Yonhap News, namun pengacaranya, Yoon Kab-keun, mengatakan kepada AFP bahwa Yoon menolak untuk hadir untuk hari kedua berturut-turut. Pihak CIO tidak segera menanggapi permintaan komentar dari AFP.
Baca juga: BREAKING NEWS: Presiden Korea Selatan Akhirnya Ditangkap!
Pengacara lain, Seok Dong-hyeon, mengatakan kepada wartawan bahwa Yoon sudah menjelaskan posisinya kepada penyelidik dan tidak memiliki alasan untuk menjawab pertanyaan mereka.
“Presiden tidak akan hadir di CIO hari ini. Dia sudah cukup menyampaikan sikap dasarnya kepada penyelidik pada hari pertama,” ungkapnya.
Yoon telah diperiksa selama berjam-jam pada hari Rabu, namun memilih untuk menggunakan haknya untuk diam sebelum menolak untuk diperiksa pada hari berikutnya.
Para pendukung Yoon berkumpul di luar pengadilan pada hari Jumat, tempat penyelidik diperkirakan akan mengajukan permohonan surat perintah baru, dan mereka saling bergandengan tangan dalam upaya untuk menghalangi penyelidik, lapor kantor berita Yonhap.
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino