
Pantau.com - Rusia membantah keberadaan program Novichok atau gas saraf tingkat-militer yang dilontarkan Inggris. Hingga kini, pemeriksaan dan penyelidikan masih berlangsung.
"Penyelidikan masih berlangsung, dan tanggung jawab sudah ditetapkan," kata seorang Diplomat Rusia.
Hal itu disampaikan seorang wakil Rusia dalam Konferensi mengenai Perlucutan Senjata, yang berpusat di Jenewa, pada Kamis sore waktu setempat seperti dikutip Pantau.com, Jumat (16/3/2018).
Diplomat Rusia tersebut mengatakan, pentingnya mengenai penekanan masalah itu harus dibahas di forum berbeda dan menyatakan permintaannya kepada Inggris untuk berbagai informasi namun tak kunjung mendapat jawaban.
Diplomat Rusia itu menambahkan, siap bekerjasama secara profesional dan siap membuktikan tudingan Inggris itu tidak mendasar pada bukti-bukti nyata.
"Diplomasi terbuka ini harus dihentikan dan dilanjutkan secara profesional oleh lembaga khusus," kata wakil Rusia tersebut.
"Pada 4 Maret, senjata yang sangat mengerikan yang telah dilarang digunakan dalam perang, telah digunakan di tanah Kerajaan Inggris, dengan cara yang sembrono, oleh orang yang mengabaikan kesucian nyawa manusia," kata wakil Inggris di dalam Konferensi itu.
"Kerajaan Inggris telah menyimpulkan bahwa Negara Rusia terlibat, dan telah melakukan tindakan yang pantas, yang bukan ditujukan kepada orang Rusia tapi dalam keberatan terhadap perbuatan serampangan oleh Pemerintahnya," tutup diplomat Inggris itu.
- Penulis :
- Widji Ananta