
Pantau – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, langsung mengambil langkah tegas terkait isu ras dan gender pada hari pertamanya menjabat. Trump mencabut 78 perintah eksekutif yang sebelumnya ditandatangani oleh pendahulunya, Joe Biden. Langkah ini mencakup pembatalan kebijakan yang mempromosikan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), serta hak-hak bagi komunitas LGBTQ+ dan ras minoritas.
Trump menegaskan bahwa kebijakan AS hanya mengakui dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan, serta menolak ideologi gender sebagai dasar kebijakan pemerintah.
"Kebijakan Amerika Serikat adalah mengakui dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin ini tidak dapat diubah dan didasarkan pada realitas yang mendasar dan tidak dapat dibantah. Di bawah arahan saya, Cabang Eksekutif akan menegakkan semua undang-undang yang melindungi jenis kelamin untuk mendukung realitas ini, dan definisi berikut akan mengatur semua interpretasi dan penerapan hukum Federal dan kebijakan administrasi oleh Eksekutif," demikian bunyi salah satu poin perintah eksekutif Trump seperti dilansir Reuters, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Hari Pertama Trump: AS Resmi Keluar dari WHO, Soroti Kesalahan Pandemi dan Dominasi China
Trump juga menginstruksikan agar dana federal tidak lagi digunakan untuk mendukung ideologi gender. Ia meminta semua lembaga pemerintah menilai ketentuan hibah untuk memastikan dana tersebut tidak mempromosikan kebijakan yang bertentangan dengan definisi gender yang baru.
"Dana federal tidak boleh digunakan untuk mempromosikan ideologi gender. Setiap lembaga harus menilai ketentuan hibah dan preferensi penerima hibah serta memastikan dana hibah tidak mempromosikan ideologi gender," tegasnya.
Langkah ini sekaligus mencabut sejumlah kebijakan era Biden, termasuk perintah yang mempromosikan kesetaraan bagi komunitas kulit hitam, Hispanik, Asia-Amerika, penduduk asli Amerika, serta penduduk Kepulauan Pasifik.
Dalam pidato pelantikannya, Trump menjanjikan pendekatan berbasis prestasi tanpa membeda-bedakan warna kulit dan gender. Namun, ia menegaskan hanya ada dua jenis kelamin yang diakui secara resmi di Amerika Serikat.
"Kita akan membentuk masyarakat yang tidak membeda-bedakan warna kulit dan berdasarkan prestasi. ... Mulai hari ini, kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat adalah hanya ada dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan," ujar Trump.
Langkah Trump menuai beragam reaksi. Pendukungnya memuji kebijakan ini sebagai upaya untuk mengembalikan "realitas biologis," sementara pihak oposisi menilai langkah ini sebagai ancaman terhadap hak-hak komunitas LGBTQ+ dan kelompok minoritas. Kebijakan ini dipandang akan memperburuk diskriminasi dan menghambat upaya kesetaraan di AS.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi