
Pantau - Militer Israel melukai lima warga Palestina pada Kamis (23/1/2025) dalam operasi militer di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Baku Tembak di Jenin, Dua Pejuang Palestina Tewas Ditembak Israel
Dalam pernyataan resminya, melansir Anadolu, Jumat (24/1/2025), Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan, pihaknya menangani dua korban luka akibat tembakan Israel di Jenin, serta menerima tiga korban lainnya di pos pemeriksaan Jalameh akibat serangan terhadap tahanan oleh militer Israel.
Serangan ini menjadi bagian dari operasi militer yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat utara. Operasi militer Israel ini telah menewaskan setidaknya 12 orang dan melukai lebih dari 40 lainnya.
Media Israel melaporkan, serangan di Jenin ini merupakan langkah politik Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk menyenangkan Menteri Keuangan (Menkeu) sayap kanan, Bezalel Smotrich, yang menentang gencatan senjata baru-baru ini di Gaza.
Menurut laporan, Netanyahu menjanjikan operasi ini untuk mencegah Smotrich mengundurkan diri, yang dapat memicu runtuhnya pemerintahan.
Baca juga: Trump Biang Kerok Operasi Terbaru Militer Israel di Jenin?
Ketegangan di Tepi Barat yang diduduki semakin meningkat menyusul perang genosida Israel di Jalur Gaza, yang sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 47.300 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.400 lainnya.
Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, setidaknya 873 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.700 terluka akibat tembakan pasukan Israel di wilayah pendudukan.
Gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari 2025, sementara Mahkamah Internasional (ICJ) pada November 2024 menyatakan pendudukan Israel atas tanah Palestina ilegal dan meminta evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino