Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Militer Korsel Curigai Korut Kirim Lagi Pasukan ke Rusia

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Militer Korsel Curigai Korut Kirim Lagi Pasukan ke Rusia
Foto: Seorang pria yang diduga tentara Korea Utara terlihat setelah ditangkap oleh tentara Ukraina pada Kamis (11/1/2025). (Getty Images)

Pantau - Militer Korea Selatan mencurigai Korea Utara sedang mempersiapkan pengiriman pasukan tambahan ke Rusia untuk membantu melawan militer Ukraina. Padahal di perang sebelumnya, banyak dari tentara Korea Utara menjadi korban dan beberapa lainnya ditangkap.

Baca juga: Kremlin Bungkam soal Penangkapan Tentara Korut di Kursk

“Setelah empat bulan pengiriman pasukan ke perang Rusia-Ukraina, dengan banyak korban dan tahanan, (Korea Utara) diduga mempercepat langkah lanjutan dan persiapan untuk pengiriman pasukan tambahan,” demikian pernyataan Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan.

JCS tidak memerinci strategi tambahan apa yang mungkin dilakukan oleh Pyongyang. Namun, laporan menyebutkan Korea Utara juga sedang mempersiapkan peluncuran satelit mata-mata dan rudal balistik antarbenua (ICBM), meski belum ada tanda-tanda tindakan segera.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Januari 2025 mengonfirmasi, ada dua tentara Korea Utara telah ditangkap di wilayah Kursk, Rusia. Ini menandai pertama kalinya Ukraina berhasil menangkap tentara Korea Utara sejak mereka terlibat dalam perang pada musim gugur sejak 2024.

Baca juga: AS Peringatkan Korut Raup Untung dari Perang Rusia-Ukraina

Menurut penilaian Ukraina dan Barat, sekitar 11 ribu tentara Korea Utara telah dikerahkan untuk mendukung pasukan Rusia di wilayah barat Kursk, yang sebelumnya direbut Ukraina dalam serangan mendadak tahun lalu. Lebih dari 3.000 dari mereka dilaporkan tewas atau terluka, menurut data dari Kyiv.

Meski awalnya Rusia dan Korea Utara membantah keterlibatan pasukannya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Oktober 2024 tidak menyangkal laporan itu. Bahkan seorang pejabat Korea Utara menyatakan pengiriman pasukan tersebut sebagai hal yang legal.

Kerja sama ini semakin erat setelah kunjungan Putin ke Pyongyang pada Juni 2024, yang menghasilkan penandatanganan "Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif" termasuk pakta pertahanan bersama.

Sumber: Reuters

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler