billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Empat Tentara Wanita Israel Dibebaskan, Berterima Kasih kepada Hamas atas Perlakuan Manusiawi

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Empat Tentara Wanita Israel Dibebaskan, Berterima Kasih kepada Hamas atas Perlakuan Manusiawi
Foto: Empat militer wanita Israel melambaikan tangan sebelum pertukaran sandera dan tahanan di Kota Gaza pada Sabtu (25/1/2025), di bawah perjanjian gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung. (Anadolu via Getty Images)

Pantau – Sebuah video yang dirilis Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, memperlihatkan empat tentara wanita Israel yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata mengungkapkan rasa terima kasih kepada Hamas. Dalam video tersebut, para tentara mengapresiasi perlakuan manusiawi yang mereka terima selama ditawan, bahkan di tengah gempuran bom Israel yang terus berlangsung.

“Assalamualaikum, terima kasih kepada Brigade Al-Qassam atas perlakuan yang baik,” ujar salah satu tentara dalam video yang diunggah pada Minggu (26/1/2025), seperti dikutip dari Anadolu.

Tentara lainnya menambahkan, “Terima kasih atas makanan, minuman, dan pakaian.”

Seorang tentara ketiga mengucapkan terima kasih karena para pejuang Palestina telah melindungi nyawa mereka di tengah situasi yang penuh bahaya. “Terima kasih kepada para pejuang karena melindungi kami dan melindungi kami dari pemboman,” ujarnya.

Baca juga: Hamas Bebaskan 4 Sandera Wanita Militer Israel di Gaza

Tentara keempat menyampaikan harapan bahwa hari pembebasan mereka akan menjadi hari yang bahagia bagi semua pihak. Di akhir video, para tentara meneriakkan “25 Januari,” merujuk pada tanggal mereka dibebaskan, sebelum mereka diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah. Rekaman tersebut diambil di dekat pantai Gaza.

Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan
Sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata tiga fase yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025, sekitar 200 tahanan Palestina juga dibebaskan sebagai imbalan atas empat tentara wanita Israel tersebut. Fase pertama gencatan senjata ini mencakup penghentian serangan dan penarikan pasukan Israel dari wilayah Koridor Netzarim, yang memungkinkan warga Palestina kembali ke Gaza utara.

Hamas menyebut gencatan senjata ini sebagai upaya menuju perdamaian yang lebih stabil setelah perang panjang yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.

Penulis :
Muhammad Rodhi
Editor :
Firdha Riris