Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Trump Ancam Tarif Tinggi untuk Tiga Negara Ini

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Trump Ancam Tarif Tinggi untuk Tiga Negara Ini
Foto: Presiden Donald Trump menyapa hadirin saat Tom Emmer (kiri) dan Mike Johnson (kanan) memberikan tepuk tangan di Konferensi Partai Republik 2025 di Trump National Doral, Miami, Senin (27/1/2025). (Getty Images)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam akan memberlakukan tarif tinggi kepada China, India, dan Brasil, yang disebutnya sebagai negara-negara “yang benar-benar merugikan” AS.

Baca juga: Trump Terapkan Tarif 10 Persen Impor China, Picu Kekhawatiran Baru

“Kami akan mengenakan tarif kepada negara-negara luar dan pihak-pihak asing yang benar-benar merugikan kami,” ujar Trump dalam acara makan malam konferensi Partai Republik di Miami, Florida, Senin (27/1/2025).

Trump berjanji untuk menciptakan “sistem yang adil, di mana uang akan mengalir ke konferensi kami, dan Amerika akan kembali kaya, dan itu akan terjadi dengan cepat.”

Di bawah kebijakan ekonomi "America First", Trump menegaskan tarif terhadap negara lain akan meningkat, sementara pajak pekerja dan bisnis akan turun. Ia juga mengatakan, penciptaan lapangan kerja akan meluas dengan cepat.

Trump menambahkan, pihak yang tak ingin membayar tarif tinggi harus memindahkan pabrik mereka ke AS.

Dia menekankan pentingnya membawa kembali industri semikonduktor, chip, dan farmasi ke AS, mengkritik langkah sejumlah perusahaan yang telah memindahkan operasinya ke Taiwan.

Baca juga: DeepSeek Guncang Pasar Saham AS, Nvidia Anjlok Drastis

“Mereka meninggalkan kami dan pindah ke Taiwan, yang kini menguasai sekitar 90 persen bisnis chip. Kami ingin mereka kembali, tetapi kami tak ingin memberikan miliaran dolar seperti program konyol Biden ini,” katanya.

Dia mengkritik CHIPS and Science Act yang mengalokasikan US$280 miliar (sekitar Rp4.256 triliun) untuk mempercepat pertumbuhan industri chip AS.

Trump menambahkan, sejumlah perusahaan tersebut akan segera kembali ke AS karena insentif untuk menghindari tarif tinggi.

“Kami akan mengenakan tarif pada produksi chip komputer, semikonduktor, dan farmasi di luar negeri agar barang-barang ini diproduksi kembali di AS,” tegasnya.

Trump, yang mulai menjabat pada SEnin (20/1/2025), belum menerapkan tarif baru seperti yang dijanjikannya selama kampanye Pilpres.

Namun, dia terus menggunakan ancaman tarif sebagai alat negosiasi dengan mitra dagang utama seperti Meksiko, Kanada, China, dan Uni Eropa.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler