
Pantau - CEO OpenAI, Sam Altman, mengklaim perusahaannya tak memiliki rencana untuk menuntut start-up China DeepSeek, kendati industri kecerdasan buatan (AI) itu menggemparkan Silicon Valley dengan chatbot-nya yang kuat dan tampaknya dikembangkan dengan biaya rendah.
Baca juga: DeepSeek Guncang Pasar Saham AS, Nvidia Anjlok Drastis
"Tidak, kami tidak punya rencana untuk menuntut DeepSeek saat ini. Kami akan terus membuat produk-produk hebat dan memimpin dunia dengan kemampuan model, dan saya pikir itu akan berjalan dengan baik," ujar Altman dalam wawancaranya di Tokyo, Jepang.
"DeepSeek memang merupakan model yang mengesankan, tetapi kami yakin akan terus mendorong batas dan menghasilkan produk-produk hebat, jadi kami senang memiliki pesaing lain. Kami telah memiliki banyak pesaing sebelumnya, dan saya pikir semua pihak diuntungkan jika kami terus maju dan memimpin," tuturnya.
Baca juga: Nah Lho! Pegawai Pentagon "Kegep" Pakai AI Asal China, DeepSeek
Pernyataan ini muncul setelah OpenAI memperingatkan pada pekan lalu, sederet perusahaan China sedang aktif mencoba meniru model-model AI canggih mereka.
Dugaan DeepSeek telah melakukan rekayasa balik terhadap teknologi AI terkemuka, seperti yang mendasari ChatGPT, memicu perdebatan di kalangan industri.
OpenAI menjelaskan para kompetitor menggunakan proses distilasi—di mana pengembang model kecil belajar dari model besar dengan meniru pola perilaku dan pengambilan keputusan, layaknya murid yang belajar dari gurunya.
Kendati demikian, OpenAI sedang menghadapi tuduhan pelanggaran kekayaan intelektual, terutama terkait penggunaan materi berhak cipta dalam pelatihan model AI generatif mereka.
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Ahmad Munjin