HOME  ⁄  Internasional

Trump Keluarkan Ancaman Jika AS Gagal Mengambil Alih Terusan Panama

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Trump Keluarkan Ancaman Jika AS Gagal Mengambil Alih Terusan Panama
Foto: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (dok.istimewa)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali menegaskan ambisinya untuk mengendalikan kembali pengelolaan Terusan Panama. Ia bahkan melontarkan ancaman jika Panama tidak memenuhi keinginannya tersebut.

Dilansir CNN, Senin (3/2/2025), Trump menuduh bahwa Terusan Panama kini dikelola oleh China dan menyatakan Panama telah melanggar perjanjian yang ada dengan AS terkait pengelolaan terusan tersebut."China mengelola Terusan Panama yang seharusnya tidak diberikan kepada mereka. Itu diberikan kepada Panama secara bodoh. Namun, mereka melanggar perjanjian dan kami akan mengambilnya kembali atau sesuatu yang sangat dahsyat akan terjadi," ucap Trump.

Untuk diketahui, Terusan Panama awalnya dikelola dan dikendalikan oleh AS pada tahun 1913. Panama pada saat itu mendapatkan kompensasi dari pengelolaan terusan tersebut berdasarkan Perjanjian Hay-Bunau-Varilla. Namun, ketegangan mulai muncul dan demonstrasi besar-besaran terjadi hingga menimbulkan korban jiwa. Pada 31 Desember 1999, pengelolaan Terusan Panama secara resmi diserahkan kepada Panama sesuai dengan deklarasi bersama antara AS dan Panama yang telah disepakati pada 1977.

Baca Juga:
Trump Tunjuk Kevin Marino Cabrera jadi Dubes AS untuk Panama
 

Meski demikian, ketegangan kembali muncul ketika Trump kembali berkuasa. Ia telah berulang kali menyuarakan keinginannya untuk mengambil alih Terusan Panama, dengan alasan bahwa kapal-kapal AS tidak mendapatkan perlakuan yang adil. Namun, keinginan Trump itu ditanggapi dengan tegas oleh Presiden Panama, José Raúl Mulino, yang menyatakan bahwa kedaulatan Panama atas Terusan Panama tidak bisa diperdebatkan.

AS Minta Panama Akhiri Pengaruh China atas Terusan Panama

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, juga telah mengunjungi Panama untuk mendesak perubahan segera terhadap apa yang disebutnya sebagai "pengaruh dan kendali" China atas Terusan Panama. Rubio menyampaikan pesan dari Trump bahwa kehadiran China melalui perusahaan-perusahaan berbasis di Hong Kong yang mengoperasikan dua pelabuhan dekat pintu masuk terusan tersebut merupakan ancaman bagi jalur perairan dan pelanggaran terhadap perjanjian AS-Panama.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak dapat diterima oleh AS."Menteri Rubio memberi tahu Presiden Mulino bahwa Presiden Trump telah memutuskan bahwa pengaruh dan kontrol China atas wilayah Terusan Panama adalah ancaman yang tidak dapat diterima dan melanggar Perjanjian Mengenai Kenetralan Permanen dan Pengoperasian Terusan Panama. Jika tidak ada perubahan segera, AS akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak-haknya berdasarkan perjanjian tersebut," tegas Bruce.

Namun, Presiden Mulino memberikan tanggapan berbeda. Ia menyatakan bahwa Panama akan meninjau kembali perjanjian yang melibatkan China, tetapi menegaskan bahwa kedaulatan Panama atas Terusan Panama tidak akan diperdebatkan. Mulino juga menyebutkan bahwa Panama tidak merasa ada ancaman nyata terhadap keberlanjutan Perjanjian Netralitas tersebut."Kami akan mempelajari kemungkinan penghentian lebih awal, tetapi saya tidak merasa ada ancaman nyata terhadap perjanjian ini, dan penggunaan kekuatan militer tidak akan diterima," ungkap Mulino, sembari menekankan pentingnya pembicaraan lebih lanjut dengan Trump.

Penulis :
Ahmad Ryansyah
Editor :
Ahmad Munjin