
Pantau - Tim SAR telah menemukan seluruh 67 jasad korban dalam kecelakaan pesawat penumpang dan helikopter militer Amerika Serikat (AS) yang bertabrakan di dekat Washington dan jatuh ke Sungai Potomac, menurut pernyataan resmi pada Selasa (4/2/2025).
Baca juga:
- Penyelidik Lanjutkan Pencarian Pesawat usai Kecelakaan Fatal Washington
- Laporan FAA: Pengawasan di Bandara Ronald Reagan Bermasalah
Dari total korban, hanya satu jasad yang belum teridentifikasi. Pernyataan gabungan dari berbagai lembaga pemerintah yang terlibat dalam proses evakuasi menyebut pencarian jenazah sebagai "langkah signifikan" untuk memberikan kepastian bagi keluarga korban.
"Hati kami bersama keluarga para korban yang mengalami kehilangan tragis ini. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam dan tetap berkomitmen mendukung mereka di masa sulit ini," demikian bunyi pernyataan Tim SAR AS.
Kini, tim SAR AS masih berupaya mengangkat puing-puing pesawat Bombardier CRJ-700 milik American Eagle Airlines dari perairan dingin Sungai Potomac.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyatakan, beberapa bagian pesawat yang telah ditemukan antara lain sayap kanan, bagian tengah badan pesawat, sebagian sayap kiri, ekor, serta kemudi.
Proses evakuasi bangkai helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS akan dimulai setelah puing-puing pesawat berhasil diangkat.
Baca juga:
- Terkuak Detik-Detik Tabrakan Pesawat dan Helikopter di Washington
- Trump Tuding Tabrakan Pesawat dan Helikopter bisa Dicegah
Kecelakaan tragis yang terjadi pada Rabu (31/1/2025) ini menewaskan 60 penumpang dan 4 kru pesawat, serta 3 tentara yang berada di helikopter. Tidak ada korban selamat dalam tragedi ini.
Pesawat naas tersebut sedang dalam penerbangan dari Wichita, Kansas, menuju Bandara Nasional Ronald Reagan di Washington saat bertabrakan dengan helikopter yang sedang menjalankan misi pelatihan rutin.
Presiden Donald Trump dengan cepat menyalahkan kebijakan perekrutan berbasis keberagaman atas insiden ini, meski belum ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Trump juga menyatakan helikopter Black Hawk kemungkinan terbang terlalu tinggi.
Sementara itu, laporan media AS mengungkapkan menara kontrol di bandara yang terkenal sibuk itu disinyalir mengalami kekurangan petugas saat kecelakaan terjadi.
NTSB diprediksi bakal merilis laporan awal dalam 30 hari ke depan, namun investigasi penuh bisa memakan waktu hingga satu tahun.
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino