
Pantau - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu memberikan hadiah yang cukup unik kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pertemuan mereka di Gedung Putih pekan ini.
Baca juga: Netanyahu Akui Israel Lakukan Serangan Pager Maut Sasar Hizbullah
Hadiah itu berupa pager emas, yang menurut kantor PM Israel, melambangkan keberhasilan besar negara tersebut dalam menghadapi Hizbullah.
Hadiah ini terinspirasi oleh serangan Israel pada September 2024, di mana pager dan walkie-talkie yang dipasang peledak digunakan untuk menghancurkan markas-markas Hizbullah di Lebanon.
Operasi ini mengejutkan Hizbullah dan menunjukkan kemampuan Israel dalam menggunakan teknologi canggih untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
“Operasi strategis ini menunjukkan kekuatan, kecanggihan teknologi, dan inovasi Israel dalam menghadapi musuh-musuhnya,” demikian ungkap kantor PM Israel pada Kamis (6/2/2025).
Pada akhir September 2024, Israel meluncurkan invasi darat ke selatan Lebanon, bertujuan untuk mendorong mundur kelompok Hoizbullah dari perbatasan.
Baca juga: Ledakan Pager Hizbullah Tewaskan Beberapa Warga di Lebanon
Konflik ini memuncak dengan serangan udara dan invasi yang berlangsung lebih dari setahun, hingga pada akhir November 2024, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Namun, meski gencatan senjata berlaku, militer Israel tetap bertahan di beberapa wilayah Lebanon.
Kesepakatan gencatan senjata yang memberi tenggat waktu tiga bulan untuk penarikan tentara Israel berakhir pada 26 Januari 2025. Namun Israel tidak memenuhi tenggat waktu tersebut.
Israel menyatakan alasan keterlambatannya adalah karena tentara Lebanon tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian.
Bahkan, Israel terus melakukan serangan udara sesekali di wilayah tersebut, dan kini memiliki waktu hingga 18 Februari 2025 untuk menarik pasukannya.
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino