
Pantau - Kelompok Palestina mengecam pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengusulkan rencana untuk menguasai Jalur Gaza dan merelokasi penduduknya. Mereka menilai pernyataan tersebut sebagai ancaman serius terhadap hak-hak rakyat Palestina.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (11/2), Komite Tindak Lanjut Pasukan Nasional dan Islam menegaskan bahwa usulan Trump adalah bentuk campur tangan asing yang membahayakan stabilitas di kawasan.
"Pernyataan Trump baru-baru ini menunjukkan kemitraan erat antara Amerika Serikat dan rezim Zionis dalam upaya menyerang hak-hak rakyat kami," bunyi pernyataan kelompok tersebut.
Baca Juga:
Kata Presiden Suriah soal Rencana Trump Ambil Alih Gaza
Komite itu juga menyambut baik respons cepat dari negara-negara Arab yang berencana mengadakan pertemuan darurat pada 27 Februari guna merumuskan langkah-langkah strategis untuk menghadapi rencana tersebut.
“Dukungan politik dan material bagi keteguhan hati rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan dalam wilayah Israel sangat diperlukan untuk memperkuat posisi mereka di tanah mereka sendiri,” lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya, dalam perjalanannya menggunakan Air Force One pada Minggu (9/2), Trump menyatakan bahwa dirinya "berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza," serta mengusulkan agar sebagian wilayah tersebut dialokasikan ke negara-negara Timur Tengah lain untuk direkonstruksi.
Pernyataan tersebut memicu kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk negara-negara Arab dan sejumlah negara Eropa, yang menolak keras gagasan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hak-hak rakyat Palestina serta prinsip kedaulatan wilayah.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah