Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Dua Dokter di Jepang Ditangkap Polisi, Diduga Tutupi Kasus Pembunuhan Pasien

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Dua Dokter di Jepang Ditangkap Polisi, Diduga Tutupi Kasus Pembunuhan Pasien
Foto: Suasana Michinoku Memorial Hospital di Hachinohe, Aomori, Jepang, pascainsiden tragis pembunuhan seorang pasien yang terjadi pada 12 Maret 2023. (The Yomuri Shimbun)

Pantau - Kepolisian Prefektur Aomori menangkap dua dokter bersaudara atas dugaan menyembunyikan penyebab kematian seorang pasien yang dibunuh oleh pasien lain di sebuah rumah sakit di Kota Hachinohe, Jepang, pada Maret 2023.

Baca juga: Kabin Truk Hilang di Lubang Ambles Jepang Akhirnya Ditemukan

Dua dokter yang ditangkap adalah Takashi Ishiyama (61) yang juga mantan direktur rumah sakit, dan adiknya, yakni Tetsu Ishiyama (60), yang kala itu menjadi dokter utama korban.

Menurut penyelidikan, pihak rumah sakit menerbitkan sertifikat kematian bagi keluarga korban dengan mencantumkan pneumonia sebagai penyebab kematian. Polisi menduga kedua dokter itu berperan besar dalam upaya menutupi pembunuhan.

Pembunuhan terjadi pada larut malam, 12 Maret 2023, di Michinoku Memorial Hospital. Korban, Seietsu Takahashi (73), tewas setelah wajahnya ditusuk berkali-kali menggunakan gagang sikat gigi oleh seorang pria berusia 59 tahun yang dirawat di kamar yang sama karena kecanduan alkohol dan kondisi lainnya.

Setelah insiden nahas itu, Takahashi dipindahkan ke ruangan lain untuk mendapatkan perawatan, tetapi dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.10 pagi, 13 Maret 2023. Pelaku dijatuhi hukuman 17 tahun penjara atas pembunuhan ini.

"Dugaan kami, kedua dokter ini mengetahui Takahashi tewas akibat serangan tersebut, tetapi mereka malah memilih menutup-nutupi kasus ini," beber seorang sumber kepolisian yang terlibat dalam penyelidikan.

Baca juga: Pria Bersenjata Pisau di Kyoto Diringkus Polisi usai Serang Petugas Stasiun

Mereka tidak melaporkan pembunuhan ini kepada polisi dan malah memberikan sertifikat kematian dengan penyebab kematian yang keliru kepada keluarga korban pada 13 Maret 2023. Pihak rumah sakit juga menyatakan kepada keluarga korban, luka-luka yang dialami Takahashi akibat jatuh.

Namun, seorang staf rumah sakit yang mencurigai penanganan kasus ini melaporkannya ke polisi sekitar pukul 18.00 di hari yang sama. Hasil autopsi mengungkap penyebab kematian Takahashi adalah luka serius di kepala dan wajah.

Pada April 2023, polisi menggeledah rumah sakit tersebut atas dugaan pemalsuan sertifikat medis, yang melanggar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Jepang.

Kini, Takashi Ishiyama masih menjabat sebagai kepala direktur Kyorinkai Medical Corporation, organisasi yang mengelola rumah sakit dan berbasis di Distrik Meguro, Tokyo.

Polisi terus menyelidiki kasus ini untuk menentukan sejauh mana keterlibatan kedua dokter dalam upaya menutupi pembunuhan tersebut.

Sumber: The Japan News/Asia News Network

Penulis :
Khalied Malvino