
Pantau - Jumlah truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza dalam dua hari terakhir tidak melebihi 30 persen dari volume yang diharapkan, menurut pernyataan dari Kantor Media Gaza.
Baca juga: Hamas Kembali Tuduh Israel Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Pembatasan yang diterapkan Israel terhadap pasokan kemanusiaan menjadi pemicu utama rendahnya jumlah truk yang tiba.
Selama periode tersebut, Gaza hanya menerima kurang dari 180 truk, jauh di bawah kuota harian sebesar 600 truk yang ditetapkan dalam kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Ismail Al-Thawabta, Kepala Kantor Media Gaza, menegaskan Israel terus menghalangi bantuan kemanusiaan yang esensial, melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Baca juga: Hamas: Israel Tunda Kirim Bantuan Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza
Hamas juga mengungkapkan Mesir dan Qatar sedang berupaya menyelesaikan celah dalam kesepakatan tersebut dan menegaskan komitmennya untuk melaksanakan kesepakatan itu, termasuk pertukaran sandera sesuai dengan jadwal yang disepakati.
Para pejabat Palestina telah mengeluhkan Israel gagal mematuhi bagian kesepakatan yang mengizinkan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan.
Hamas sempat menangguhkan pelepasan sandera pada hari Senin lalu, menuntut agar Israel terlebih dahulu memenuhi ketentuan kemanusiaan dalam kesepakatan.
Baca juga: Bantuan ke Gaza Seret, Hanya 861 Truk Masuk
Pada Sabtu (15/2/2025), sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, berhasil melepaskan tiga sandera Israel sebagai bagian dari pertukaran tahanan keenam di bawah fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.
Kesepakatan ini menghadapi pelanggaran dalam empat area kunci: pembunuhan terarah terhadap warga Palestina, keterlambatan pengembalian warga sipil yang terpaksa mengungsi ke utara Gaza, hambatan terhadap pasokan bantuan penting seperti tenda, bahan bakar, dan peralatan untuk pemulihan, serta pembatasan terhadap bantuan medis yang diperlukan untuk memulihkan sistem kesehatan Gaza.
Gencatan senjata ini telah menghentikan perang genosida yang dilakukan Israel, yang telah menewaskan hampir 48.300 warga Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak, serta meninggalkan wilayah tersebut dalam keadaan hancur.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino