Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Bantuan ke Gaza Seret, Hanya 861 Truk Masuk

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Bantuan ke Gaza Seret, Hanya 861 Truk Masuk
Foto: Truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan terus memasuki Gaza melalui Gerbang Perbatasan Kerem Abu Salim menuju Rafah pasca gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera antara Hamas dan Israel pada Kamis (23/1/2025). (Getty Images)

Pantau - Sejak gencatan senjata berlaku Minggu (19/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025), tercatat baru 861 truk bantuan kemanusiaan yang berhasil masuk ke Gaza utara. Padahal, rencananya ada 1.200 truk yang akan dikirim. Informasi ini disampaikan langsung oleh sumber pemerintah di Gaza kepada Anadolu, Kamis (23/1/2025).

Baca juga: 915 Truk Bantuan Masuk Gaza di Hari Kedua Gencatan Senjata

"Pintu perbatasan Beit Hanoun (Erez) di Gaza utara masih ditutup dengan alasan jalan rusak akibat serangan Israel," kata sumber tersebut.

Mereka juga menekankan, butuh upaya lebih untuk membuka kembali jalan tersebut. Situasi kemanusiaan di Gaza Utara masih sangat memprihatinkan.

"Bantuan darurat dan menyeluruh, termasuk bahan bakar dan kebutuhan pokok, sangat dibutuhkan oleh warga yang terdampak serangan Israel," ujar sumber itu.

Mereka juga berharap pengiriman truk bantuan yang tersisa bisa dipercepat. Dalam perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, sebenarnya sudah disepakati bahwa 300 truk bantuan akan masuk setiap hari ke Gaza utara.

Baca juga: Nyaris Seribu Truk Bantuan Masuk Gaza, Melebihi Target Gencatan Senjata

"Hambatan dari pihak Israel menghalangi implementasi penuh perjanjian ini, sehingga jumlah truk yang masuk sangat kurang," jelas sumber tersebut.

Selain itu, Pemerintah Media di Gaza juga sudah mengumumkan rencana kepulangan warga Palestina yang mengungsi dari selatan dan tengah Gaza ke Kota Gaza dan wilayah utara mulai Minggu (26/1/2025) depan.

Gencatan senjata tahap pertama selama enam pekan ini sudah mulai berlaku sejak 19 Januari 2025. Gencatan senjata ini menghentikan sementara perang Israel yang sudah menewaskan hampir 47.200 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.160 orang sejak 7 Oktober 2023.

Perjanjian gencatan senjata yang terdiri dari tiga tahap ini mencakup pertukaran tahanan dan perdamaian yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Baca juga: Kerikil Tajam Ganggu Akses Bantuan Kemanusiaan usai Gencatan Senjata Gaza

Serangan Israel telah mengakibatkan lebih dari 11 ribu orang hilang, dengan kerusakan parah dan krisis kemanusiaan yang merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak. Situasi ini disebut sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Penting juga untuk diingat, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November 2024 terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kekejaman terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang mereka di Gaza.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino