Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

500 Hari Perang Gaza Tewaskan 48 Ribu Warga Sipil

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

500 Hari Perang Gaza Tewaskan 48 Ribu Warga Sipil
Foto: Puing bangunan hancur di kawasan al Zeitoun, Gaza City, menjadi saksi bisu penderitaan warga Palestina. (Getty Images)

Pantau - Konflik Gaza memasuki hari ke-500 sejak perang Hamas vs militer Israel meletus pada Oktober 2023. Mohammed Abu Mursa menjadi salah satu dari jutaan warga yang harus mengungsi lebih dari 12 kali untuk bertahan hidup.

Baca juga: Ribuan Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara usai Gencatan Senjata

"Sudah 500 hari kami mengalami penghinaan, penderitaan, dan pertumpahan darah," ungkap Abu Mursa yang baru bisa kembali ke rumahnya setelah gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari 2025.

"Saya berharap gencatan senjata ini bertahan. Yang ada di sekitar kami hanya kehancuran," sambungnya.

Hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,4 juta jiwa terpaksa mengungsi minimal satu kali selama perang. Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza setelah Hamas menyerang dan menewaskan 1.211 orang, mayoritas warga sipil.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Kamp Pengungsi di Gaza, Perburuk Penderitaan

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina melaporkan sedikitnya 48.284 warga tewas akibat serangan Israel melalui darat, laut, dan udara. PBB mengonfirmasi data korban tersebut yang mayoritas merupakan warga sipil.

"500 hari ini terasa seperti 500 tahun," ujar Khadija Hammou (56).

"Tidak ada tenda untuk berlindung, tidak ada air untuk minum atau mandi, tidak ada cara untuk bertahan hidup di Gaza. Ke mana pun kami pergi, yang ada hanya penderitaan," imbuhnya.

Baca juga: Setengah Juta Warga Gaza Terancam Terendam Limbah saat Hujan Turun

Kekhawatiran warga semakin meningkat setelah Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan komitmennya pada rencana yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Rencana tersebut memberikan Israel kendali atas Jalur Gaza dan mengusir penduduknya ke Mesir atau Yordania.

"Saya tidak pernah bepergian dalam hidup saya, dan saya tidak berniat meninggalkan negara ini kecuali mereka membunuh kami," tegas Ayman al-Jamali (39) yang kini tinggal di kamp pengungsian di tengah puing-puing reruntuhan rumahnya.

PBB memperkirakan dibutuhkan dana lebih dari US$53 miliar (Rp800 triliun) untuk membangun kembali Gaza dan mengakhiri bencana kemanusiaan yang melanda wilayah tersebut. AFP

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino