Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Israel Kecam Hamas, Sebut Serahkan Jasad Sandera Israel Tak Teridentifikasi

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Israel Kecam Hamas, Sebut Serahkan Jasad Sandera Israel Tak Teridentifikasi
Foto: Pejuang Palestina membawa salah satu dari empat peti jenazah sandera Israel saat prosesi penyerahan kepada Palang Merah di Khan Yunis, Gaza Selatan, pada Kamis (20/2/2025). (Getty Images)

Pantau - Israel menuding Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan menyerahkan jasad yang tidak teridentifikasi, alih-alih jenazah Shiri Bibas seperti yang dijanjikan.

Baca juga:
Hamas Serahkan Jasad Empat Sandera Israel ke Palang Merah

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi pihaknya menerima jasad dua anak Bibas, Ariel (4) dan Kfir (9 bulan), pada Kamis (20/2/2025). Namun, jasad yang diklaim sebagai Shiri Bibas ternyata tidak cocok dengan identitasnya.

"Selama proses identifikasi, ditemukan bahwa jasad tambahan yang diterima bukan Shiri Bibas dan tidak cocok dengan korban sandera lainnya. Ini adalah jasad anonim tanpa identifikasi," tulis IDF dalam pernyataan resminya.

IDF menegaskan Hamas telah melakukan pelanggaran serius terhadap perjanjian yang mengharuskan kelompok tersebut menyerahkan empat jasad korban sandera.

"Kami menuntut Hamas segera mengembalikan Shiri Bibas bersama semua sandera lainnya," lanjut IDF.

Keluarga Bibas, yang telah menjadi simbol penderitaan 251 warga Israel yang diculik pada 7 Oktober 2023, kembali berduka setelah harapan menemukan Shiri sirna.

Sebelumnya, suami Shiri, Yarden Bibas, telah dibebaskan pada 1 Februari 2025 dalam kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Di Tel Aviv, ratusan warga berkumpul di "Hostages Square" untuk mengenang para korban. Sementara itu, iring-iringan mobil yang membawa peti mati melintas di perbatasan Gaza, disambut tangisan dan doa masyarakat Israel di bawah guyuran hujan.

Hamas mengklaim Shiri Bibas dan korban lainnya tewas akibat serangan udara Israel di awal perang. Namun, Hamas tak memerinci bukti atas pernyataan itu, sementara Israel juga belum mengonfirmasi klaim tersebut.

Baca juga:
Netanyahu Batalin Upacara Penerimaan 4 Jenazah Sandera Hamas

Selain jasad keluarga Bibas, Hamas juga menyerahkan jasad Oded Lifshitz (83), seorang jurnalis dan aktivis perdamaian yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023.

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan kejadian ini semakin menguatkan tekad Israel untuk menghabisi Hamas.

"Darah orang-orang tercinta kami berteriak dari tanah, menuntut keadilan. Kami tidak akan membiarkan ini terjadi lagi," ujar Netanyahu.

Presiden Israel, Isaac Herzog, menambahkan peristiwa ini membawa duka mendalam bagi seluruh bangsa Israel.

Sementara itu, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk, mengecam parade jasad yang dilakukan Hamas sebagai tindakan "kejam dan tidak manusiawi".

Di tengah ketegangan yang terus memanas, Hamas dikabarkan akan membebaskan enam sandera hidup terakhir dalam kesepakatan gencatan senjata tahap pertama. Perang yang berlangsung sejak Oktober 2023 ini telah merenggut lebih dari 1.200 nyawa di Israel.

Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza yang dikelola Hamas, lebih dari 48 ribu warga Palestina tewas akibat serangan Israel. Namun, angka tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang Hamas. SKY NEWS

Penulis :
Khalied Malvino