
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pertemuan di Oval Office, Jumat (1/3). Trump menuduh Zelenskyy bersikap tidak hormat, lalu secara tiba-tiba membatalkan penandatanganan kesepakatan mineral yang disebutnya sebagai langkah penting bagi Ukraina untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Keputusan mendadak ini berpotensi mengganggu stabilitas di Eropa dan dunia. Awalnya, pertemuan ini dijadwalkan untuk menandatangani perjanjian yang memberi akses lebih luas bagi AS terhadap mineral langka Ukraina. Zelenskyy juga dijadwalkan menggelar konferensi pers bersama Trump, tetapi agenda tersebut dibatalkan setelah perdebatan sengit di hadapan media.
Belum jelas dampak dari ketegangan ini terhadap kesepakatan yang dianggap Trump sebagai bentuk balas jasa atas bantuan lebih dari USD 180 miliar yang telah diberikan AS kepada Ukraina sejak awal perang. Tidak diketahui pula apakah Trump akan mengajukan syarat tertentu agar kesepakatan ini dapat dilanjutkan.
Tak lama setelah Trump berteriak, Zelenskyy diminta meninggalkan Gedung Putih oleh para penasihat Trump. "Anda sedang berjudi dengan Perang Dunia III, dan tindakan Anda sangat tidak hormat terhadap negara yang telah banyak mendukung Anda," ujar Trump kepada Zelenskyy.
Baca juga: Sederet Pemimpin Eropa Bela Zelenskyy usai Berdebat dengan Trump, Siapa Saja?
Ketegangan memuncak dalam 10 menit terakhir dari pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit. Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan Zelenskyy terlibat perdebatan sengit terkait komitmen Rusia terhadap diplomasi. Zelenskyy menyoroti rekam jejak Moskow yang sering melanggar kesepakatan global, sementara Trump menegaskan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak pernah melanggar kesepakatan dengannya.
Vance juga menegur Zelenskyy, menudingnya tidak pantas membahas isu sensitif ini di depan media AS. Saat Zelenskyy mencoba menyampaikan keberatannya, Trump kembali meninggikan suara. "Anda sedang mempertaruhkan nyawa jutaan orang," kata Trump.
Dalam pertemuan tersebut, Trump menyatakan dirinya netral dalam konflik Rusia-Ukraina. Ia juga mengkritik sikap Zelenskyy yang dinilai terlalu membenci Putin, menyebut hal itu sebagai penghalang perdamaian. "Anda lihat kebenciannya terhadap Putin, ini membuat kesepakatan menjadi sulit," ujar Trump.
Setelah pertemuan, Trump mengatakan kepada media bahwa ia menginginkan gencatan senjata segera antara Rusia dan Ukraina, tetapi meragukan kesiapan Zelenskyy untuk berdamai. Sementara itu, Zelenskyy dalam wawancara dengan Fox News menilai perselisihan terbuka dengan Trump dan Vance sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan kedua belah pihak. Ia juga menegaskan bahwa Ukraina tidak akan berunding dengan Rusia tanpa adanya jaminan keamanan.
Baca juga: Momen Pahit Zelenskyy Ditekan Trump-Vance di Depan Media AS
Trump kemudian mengunggah pernyataan di media sosialnya bahwa Zelenskyy "tidak siap untuk perdamaian" dan tidak menghormati AS. "Ia bisa kembali ketika sudah siap untuk berdamai," tulis Trump.
Ketegangan ini memicu reaksi keras dari Partai Demokrat. Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer menuduh Trump dan Vance menjalankan agenda politik yang menguntungkan Putin. Senator Lindsey Graham, sekutu Trump yang mendukung bantuan untuk Ukraina, juga meragukan apakah hubungan Trump-Zelenskyy masih bisa diperbaiki.
Sikap Trump terhadap Ukraina memunculkan kekhawatiran bahwa ia mungkin akan mencapai kesepakatan damai yang menguntungkan Rusia. Hal ini diperkuat dengan komunikasi panjangnya dengan Putin serta pertemuan rahasia pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi tanpa melibatkan pemimpin Eropa atau Ukraina.
Para pemimpin Eropa segera menyatakan dukungan mereka untuk Ukraina. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memuji keteguhan Zelenskyy, sementara Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengusulkan pertemuan mendesak antara AS dan sekutu Eropa guna membahas strategi bersama menghadapi tantangan global, termasuk perang di Ukraina. "Setiap perpecahan di Barat hanya akan menguntungkan pihak yang ingin melihat peradaban kita melemah," ujar Meloni.
Baca juga: Debat Panas Trump-Zelenskyy di Gedung Putih Bahas Konflik Ukraina-Rusia
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani