
Pantau - Israel menangguhkan masuknya bantuan ke Jalur Gaza pada Minggu (2/3/2025) setelah Hamas menolak proposal perpanjangan gencatan senjata.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa akan ada "konsekuensi" jika Hamas tidak menyetujui proposal tersebut.
"Mulai pagi ini, semua barang dan pasokan ke Jalur Gaza akan ditangguhkan," demikian pernyataan dari kantor Netanyahu yang dikutip AFP.
"Israel tidak akan menerima gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami. Jika Hamas tetap menolak, akan ada konsekuensi lain," tegas Netanyahu.
Baca Juga: PM Mesir dan Palestina Gelar Pertemuan Bahas Rencana Rekonstruksi Gaza
Sementara itu, Hamas mengecam kebijakan Israel dengan menyebutnya sebagai bentuk "pemerasan murahan" dan "kudeta" terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Dalam pernyataan yang dikutip Al Jazeera, Hamas menuding tindakan Israel sebagai "kejahatan perang" dan mendesak para mediator untuk menekan Israel agar mencabut blokade di Gaza.
Sebelumnya, Israel telah mengajukan proposal baru yang mengubah kesepakatan gencatan senjata yang dibuat pada Januari lalu.
Dalam usulan terbaru ini, gencatan senjata diperpanjang hingga Ramadan, dengan syarat Hamas membebaskan setengah dari sandera yang masih hidup maupun yang telah meninggal.
- Penulis :
- Aditya Andreas