HOME  ⁄  Internasional

Mantan Presiden Rodrigo Duterte Ditangkap: Akhir dari Era Perang Narkoba di Filipina?

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Mantan Presiden Rodrigo Duterte Ditangkap: Akhir dari Era Perang Narkoba di Filipina?
Foto: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte resmi ditangkap saat tiba di Manila pada Selasa (11/3/2025). IG rodyduterteofficial

Pantau – Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte resmi ditangkap saat tiba di Manila pada Selasa (11/3/2025). Penangkapan ini menjadi titik balik bagi sosok yang selama bertahun-tahun dikenal dengan kebijakan kerasnya dalam memerangi narkoba. Surat perintah penahanan terhadapnya dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang telah lama menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia selama masa kepemimpinannya.

"Pagi-pagi sekali, Interpol Manila menerima salinan resmi surat perintah penangkapan dari ICC," kata istana kepresidenan dalam pernyataan resminya, Selasa (11/3/2025).

Duterte ditahan tak lama setelah mendarat dari Hong Kong, tempat ia sebelumnya menyatakan kesiapan menghadapi proses hukum jika ICC benar-benar bertindak. Namun, perjalanannya ke luar negeri memicu spekulasi bahwa ia sempat berusaha menghindari penahanan.

Baca juga: Pemakzulan Sara Duterte Dinilai Inkonstitusional

Warisan Kontroversial Duterte dan Jeratan Hukum ICC

Duterte memimpin Filipina sejak 2016 dengan kampanye besar-besaran melawan peredaran narkoba. Namun, kebijakan itu menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk organisasi hak asasi manusia yang menuduhnya membiarkan eksekusi di luar hukum.

Investigasi ICC menyoroti ribuan kematian yang terjadi akibat kebijakan ini, dengan banyak korban berasal dari kelompok masyarakat miskin. Meskipun Duterte menarik Filipina dari ICC pada 2019, pengadilan tetap melanjutkan penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Presiden Filipina saat ini, Ferdinand Marcos Jr., mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima salinan resmi surat perintah ICC. "Duterte sekarang ditahan," ujar Marcos dalam pernyataannya.

Dukungan dan Penolakan Terhadap Penangkapan

Pendukung Duterte mengecam penangkapan ini, sementara mantan penasihat hukumnya, Salvador Panelo, menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum. Ia juga mengklaim bahwa polisi tidak memberikan akses kepada pengacara Duterte di bandara.

Di sisi lain, kelompok hak asasi manusia menyebut ini sebagai langkah maju dalam upaya menuntut keadilan bagi ribuan korban.

Kini, Filipina menghadapi dinamika politik yang semakin kompleks. Apakah ini akan menjadi akhir dari era Duterte, atau justru awal dari perlawanan politik yang lebih besar?

Penulis :
Muhammad Rodhi