
Pantau - Hamas menyambut baik pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menolak relokasi massal warga Palestina dari Jalur Gaza.
BACA JUGA: Raja Abdullah Lagi-lagi Tegaskan Penolakan Pemindahan Warga Palestina dari Gaza
Trump menegaskan "tidak akan mengusir warga Palestina dari Gaza" saat merespons pertanyaan usai bertemu Perdana Menteri (PM) Irlandia, Micheal Martin, Rabu (12/3/2025).
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menilai sikap Trump ini sebagai sinyal positif jika benar-benar menolak semua gagasan pemindahan warga Gaza.
"Jika pernyataan Presiden AS Trump merupakan penolakan dari semua gagasan untuk memindahkan warga Jalur Gaza, maka itu disambut baik," ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Hamas mendesak Trump untuk lebih tegas menekan Israel agar mematuhi perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati.
BACA JUGA: Rekonstruksi Jalur Gaza Mestinya Tanpa Disertai Relokasi Warga
Qassem juga meminta AS tidak berpihak pada kepentingan sayap kanan ekstrem Zionis yang terus menindas warga Palestina.
Pernyataan Trump muncul setelah pejabat Israel, Bezalel Smotrich, mengumumkan rencana pembentukan kantor "Otoritas Emigrasi" untuk mengatur pemindahan paksa warga Gaza.
Rencana ini mendapat kecaman luas, termasuk dari negara-negara Arab yang telah menyepakati rencana rekonstruksi Gaza tanpa pengusiran penduduk.
Konflik berkepanjangan di Gaza menewaskan lebih dari 48.500 orang sejak Oktober 2023. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) bahkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang. ANADOLU
- Penulis :
- Khalied Malvino