
Pantau - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa posisi negaranya terhadap wilayah-wilayah yang kini dikuasai Rusia tetap "tidak berubah."
"Sikap kami tidak berubah. Hanya rakyat Ukraina yang berhak memutuskan wilayah mana yang menjadi wilayah Ukraina," kata Zelenskyy dalam pernyataannya di Kiev.
Pernyataan Zelenskyy ini merespons pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Majalah Time yang menyebut bahwa Semenanjung Krimea "akan tetap menjadi milik Rusia" dalam skenario akhir perang Ukraina.
Zelenskyy menegaskan bahwa konstitusi Ukraina mengkategorikan seluruh wilayah yang diduduki Rusia sebagai "wilayah yang diduduki sementara."
"Menurut saya, ini adalah posisi yang benar-benar adil. Ini sah tidak hanya dari sudut pandang Konstitusi Ukraina, tetapi juga dari sudut pandang hukum internasional," tegas Zelenskyy.
Diplomasi, Sanksi, dan Jaminan Keamanan untuk Ukraina
Zelenskyy menyebut bahwa banyak negara, termasuk yang berusaha menjaga keseimbangan hubungan dengan Moskow dan Kiev, tetap mengakui integritas teritorial Ukraina termasuk Krimea.
Ia mengakui komentar Trump tentang kurangnya persenjataan Ukraina untuk merebut kembali Krimea, namun membantah klaim Trump bahwa Ukraina kekurangan tentara.
Zelenskyy juga menegaskan bahwa instrumen internasional seperti sanksi, tekanan ekonomi, dan diplomasi dapat digunakan untuk membahas isu-isu teritorial, namun hanya setelah tercapainya gencatan senjata penuh dan tanpa syarat.
Dalam konteks keamanan jangka panjang, Zelenskyy menyebut keanggotaan Ukraina di NATO bergantung pada dukungan negara-negara anggota dan pentingnya jaminan keamanan.
Dalam pembicaraan di London, Ukraina mengajukan visi jaminan keamanan yang mirip dengan Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara.
Delegasi dari Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat telah bertemu dengan perwakilan Ukraina untuk membahas mekanisme jaminan keamanan tersebut, melanjutkan diskusi yang sebelumnya digelar di Paris.
- Penulis :
- Gian Barani
- Editor :
- Ricky Setiawan