Pantau - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyatakan bahwa pemadaman listrik besar-besaran yang melanda Spanyol dan Portugal pada 28 April 2025 "tidak boleh terjadi lagi" dan berjanji akan memperkuat sistem kelistrikan nasional agar lebih tahan terhadap gangguan.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah masih melakukan penyelidikan terhadap insiden yang terjadi pada pukul 12.33 waktu setempat, ketika permintaan daya berada dalam batas normal dan tidak menunjukkan lonjakan yang mencurigakan.
Sanchez membantah tudingan bahwa energi terbarukan menjadi penyebab utama, dengan menegaskan bahwa gangguan juga memengaruhi pembangkit listrik tenaga nuklir.
Investigasi Masih Berlangsung, Transportasi Kereta Paling Terdampak
Operator jaringan listrik nasional, Red Eléctrica de España (REE), menyatakan bahwa gangguan kemungkinan besar bukan disebabkan oleh serangan siber.
Namun demikian, otoritas keamanan siber nasional tetap menyelidiki seluruh kemungkinan, termasuk gangguan teknis dan sabotase.
Sanchez menyatakan bahwa hasil investigasi akan menjadi dasar untuk memperkuat keamanan dan ketahanan jaringan listrik di masa depan.
Hampir seluruh pasokan listrik telah pulih, namun sektor perkeretaapian masih menjadi yang paling terdampak akibat insiden tersebut.
Sekitar 35.000 penumpang dilaporkan terjebak di dalam kereta jarak jauh dan menengah, dan militer dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.
Hingga keesokan harinya, stasiun besar seperti Madrid, Sevilla, Barcelona, dan Valencia masih mengalami penumpukan penumpang dan gangguan jadwal perjalanan.
- Penulis :
- Gian Barani
